Lahir di Teheran Iran pada 1988 silam, orangtua Shamsia Hassani berimigrasi sementara dari Aghanistan selama masa perang. Sejak muda, ia sudah belajar melukis dan melanjutkan kuliah di Universitas Kabul dengan jurusan seni tradisional.
Meski bermula dari seni tradisional, Shamsia Hassani memiliki street art sebagai jalur berkesenian. Tembok kota diubah menjadi kanvas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun |
"Orang-orang berpikir bahwa perempuan yang mengenakan burqa adalah perempuan yang tidak berdaya dan tidak berpendidikan tanpa ide mereka sendiri. Mereka pikir itu adalah batasan," ujarnya dilansir dari berbagai sumber, Selasa (12/6/2018).
![]() |
Di ruang-ruang publik di Afganistan maupun Iran, ia melukiskan subyek perempuan yang ditutupi burqa maupun hijab. Namun gambarnya selalu dengan warna-warna yang cerah.
Ia terkesan ingin menampilkan tokoh yang dinamis dan kuat. Serta jauh menggambarkan Afghanistan dari stereotip Taliban.
Bagaimana kiprah Shamsia Hassani di bidang street art? Simak artikel berikutnya.
(tia/tia)