Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun

Spotlight

Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 22 Mei 2018 12:57 WIB
Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Yogyakarta - Mendengar nama Nasirun pastinya teringat dengan karyanya yang ekspresif dan kental dengan sentuhan humor. Di balik mendunianya lukisan Nasirun dan kerap disebut sebagai 'seniman gorengan', tak banyak yang mengetahui pria kelahiran Cilacap itu juga seorang kolektor seni.

Di kediamannya yang berada di kawasan Bayeman, Jalan Wates, Kasihan, Bantul, ia menyimpan ribuan koleksi karya seni dari berbagai ragam, era, termasuk dari Sanggar Bambu. Jumlahnya tak kira-kira, yakni lebih dari 1000 karya seni yang tersimpan di ruang stok, rumah pribadi, hingga Museum Nasirun.

Pria yang berambut keriting dan selalu berpakaian kasual menerima kedatangan detikHOT di rumahnya beberapa waktu lalu. Sepanjang Jogja Art Weeks, Nasirun memang menggelar 'open house' bagi siapapun yang ingin berkunjung, mengobrol, bahkan melihat karya-karyanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Biasanya dari pagi sampai malam, tamu berdatangan di rumah tersebut. Dia pun sudah menyiapkan aneka cemilan dan buah-buahan bagi tamu yang datang, layaknya saat lebaran tiba.

"Karena kita lagi 'Lebaran Seni' di Yogyakarta, sekalian saja saya open house. Kolektor sampai media pun boleh main, bebas ke sini," ujarnya tersenyum ramah.

Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis NasirunMenelusuri 'Harta Karun' Pelukis Nasirun Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Nama lulusan Seni Rupa di ISI Yogyakarta itu mencuat ketika era Reformasi. Lukisan Nasirun tiba-tiba saja booming dan karyanya terjual laris manis sampai sekarang. Sebelum Reformasi, tepatnya pada 1993 silam ia sudah menggelar pameran tunggal perdana di Mirota Kampus Cafe Solo, Yogyakarta.

Kepada detikHOT, Nasirun membuka obrolan mengenai karyanya di Art Jog 11 yang terbuat dari bahan daur ulang sampah. Sampai harta karun yang dikoleksinya sejak dua dekade lalu. Ada sketsa Raden Saleh, Ki Hajar Dewantara, Nashar, aneka lukisan sampai patung-patung monumental berskala besar.



"Koleksi saya ada di stock room, studio, dan ruang koleksi di seberang. Saya bukan kolektor, saya cuma pelukis yatim piatu," tuturnya tertawa.

Bersama tim manajemen, Nasirun merawat barang koleksinya. Sembari keliling menunjukkan apa yang dikoleksi, ia menuturkan ada lebih dari 1000 karya. "Lebih banget, kemarin baru dihitung mungkin ada 200-an lagi. Lebih tepatnya, saya masih belum tahu."

Menelusuri 'Harta Karun' Pelukis NasirunKoleksi-koleksi Nasirun Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Mengoleksi Karya Artinya Berbagi

Sejak tahun 1997 saat namanya booming, Nasirun sudah terpikirkan ingin berbagi kepada sesama seniman lainnya. Niat tersebut sudah ada dan lambat laun direalisasikannya. Ayah tiga anak itu pun mendatangi ahli waris dari para seniman dan mulai membeli karya mereka.

Menurutnya, ada banyak karya kreatif di era 1945 sampai 1950-an yang bagus dan berkualitas tapi secara materi tidak dibeli oleh kolektor.

"Saya lalu mendedikasikan satu ruang sebagai bentuk penghargaan bagi mereka," tukas dia.

Bagaimana cerita Nasirun sebagai kolektor seni dan apa saja harta karun dari sang seniman? Simak artikel berikutnya ya.

(tia/dal)

Hide Ads