Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Emte mulai rajin mengirimkan gambar-gambarnya ke berbagai koran maupun tabloid. "Di situ saya baru nyadar, kalau gambar saya bisa jadi duit dan itu SMP," tutur Emte kepada detikHOT ditemui di Hong Kong, pekan lalu.
Saat kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV) di Institut Kesenian Jakarta atau IKJ, Emte makin rajin mengirimkan karya-karyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sambil kuliah desain, nge-job juga praktikkin ilmu aja," ujar Emte.
![]() |
Berprofesi sebagai ilustrator dilakoninya sejak 2002 silam. Sampai sekarang jumlah sampul buku yang menjadi karyanya tak terhitung lagi. Dia pun kerap mengerjakan ilustrasi untuk majalah gaya hidup.
Gaya-gaya yang dikerjakannya tak melulu gambar yang fashionable, cute, pop art, maupun menggambarkan figur perempuan saja. Ketika dia mulai menggarap sebuah karya, maka Emte akan keluar dari kebiasannya dan zona nyamannya.
Belasan tahun berkarier sebagai seniman, Emte pun mengaku kerap mendapatkan stigmatisasi profesi. Kali ini detikHOT bakal membahas profil dari seniman Emte. Simak artikel berikutnya.