Film 'The Seen and Unseen' garapan sutradara Kamila Andini menitikberatkan ceritanya pada hubungan manusia dengan hal-hal spiritual yang tidak terlihat.
Penggambaran dari hal tersebut diwujudkan lewat tokoh anak kembar laki-laki dan perempuan, yang disebut sebagai kembar buncing, Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena) dan Tantri (Ni Kadek Thaly Titi Kasih).
Bali diambil sebagai latar dari cerita di film tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan detikHOT, produser Gita Fara mengungkapkan bahwa Bali adalah tempat yang tepat sebagai latar untuk cerita di filmnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling indah menurut saya mereka juga menganggap bahwa berkesenian itu adalah persembahan antara dirinya dengan alam. Jadi kami merasa Bali itu ruang hidup yang sangat tepat," tambahnya.
Meski menyebutkan bahwa Bali ada ruang hidup yang tepat sebagai latar untuk film tersebut, namun ia mengatakan bahwa pembuatan film yang juga dibintangi Ayu Laksmi ini bukan berangkat dari lokasi, melainkan dari ide cerita.
"Sebenernya cerita dulu sih. Karena pertama memang kami develop cerita anak kembar ini, kami mau ngomongin antara hubungan dua anak manusia, cewek dan cowok, yang disebut di Bali sebagai kembar buncing gitu. Ketika kami develop cerita itu akhirnya kami jalan riset. Kami decide bahwa Bali memang tempat yang paling tepat untuk menghidupkan cerita itu," jelasnya.
'The Seen and Unseen' menjadi salah satu film Indonesia yang bersinar di festival mancanegara. Salah satunya di ajang Toronto International Film Festival 2017 lalu.