Hadir yang kedua kalinya, festival akan mengekspansi ke tempat lainnya dan tak hanya Galeri Nasional Singapura. Ekspansi merambah ke Art House, Victoria Theatre and Victoria Concert Hall, Asian Civilisations Museum, dan The Esplanade.
Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, tema festival yakni 'Colour Sensations' atau 'Sensasi Warna'. Direktur Festival Light to Night 2018, Suenne Megan Tan, mengatakan distrik Civic adalah rumah bagi institusi budaya utama di Singapura dan membanggakan diri sebagai pusat seni dan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Light to Night Festival bertujuan untuk memperluas pengalaman di luar kawasan Civic dan mengajak audiensi dari beragam usia untuk hadir berpartisipasi," ujarnya.
Para pengunjung akan merasakan pengalaman yang multi sensorial. Cahaya-cahaya akan mengubah warna dengan aneka ragam. "Kami percaya dengan membuat seni dapat mudah diakses dapat mendorong lebih banyak seni di ruang publik dan dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni," ujarnya.
Saat matahari terbenam nanti, distrik Civic akan menerangi kawasan tersebut. Untuk pertama kalinya fasad City Hall di Galeri Nasional Singapura akan menjadi menampilkan karya seni berjudul 'Chromascope'.
Di bangunan bekas Mahkamah Agung bersamaan dengan The Arts House, Victoria Theatre and Victoria Concert Hall, dan Asian Civilisations Museum juga akan dihiasi oleh proyeksi cahaya berwarna karya 30 seniman dan ilustrasi Singapura, termasuk seniman new media art bernama Brandon Tay, seniman visual Speak Cryptic, ilustrator Aeropalmics, serta seniman kontemporer Samantah Lo.
Akan ada apa lagi di Festival 'Light to Night'? Simak artikel berikutnya!
(tia/doc)