Mempopulerkan Chairil Anwar

Mempopulerkan Chairil Anwar

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 10 Nov 2017 14:53 WIB
Mempopulerkan Chairil Anwar Foto: Ilustrasi: Ivon
Jakarta - Pekan ini pembicaraan mengenai penyair Chairil Anwar terus menggema di media sosial maupun industri penerbitan Tanah Air. Bukan tanpa alasan, nama Chairil Anwar kembali disebut-sebut dalam pertunjukan yang akan ditampilkan Titimangsa Foundation dan berjudul 'Perempuan Perempuan Chairil'.

Chairil Anwar merupakan penyair kelahiran Medan, 26 Juli 1922 silam. Namanya menjadi salah satu ikon puisi modern Indonesia, bahkan tanggal kelahirannya dideklarasikan sebagai Hari Puisi Indonesia di tahun 2012.

Meski wafat di usia 27 tahun, namun Chairil telah melahirkan 73 puisi, dua sajak saduran, dan beberapa prosa. Di antara karya-karya fenomenal Chairil, terselup nama-nama perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dari 11 perempuan yang tercatat dekat dengan Chairil, ada empat perempuan yang nantinya akan disajikan dalam panggung teater. Kali ini tematik culture detikHOT bakal menyajikan sedikit sosok Chairil Anwar bersama sahabat-sahabat perempuan terdekatnya.

"Ini adalah salah satu cara kami untuk mempopulerkan karya sastra kepada generasi milenial. Mempopulerkan Chairil Anwar kepada publik," tutur Happy Salma selaku produser dan pendiri Titimangsa Foundation kepada detikHOT, Belum lama ini.

Jauh sebelum perencanaan teater 'Perempuan Perempuan Chairil', Hasan Aspahani sudah terlebih dahulu menulis biografi pernyair tersebut. Lewat buku biografi yang rilis tahun lalu, Hasan mengungkapkan perempuan-perempuan yang menginspirasi Chairil.

Pada Kamis (9/11) lalu, Penerbit Mizan meluncurkan novel fiksi sejarah Chairil Anwar yang berjudul 'Kali Ini Tak Ada yang Mencari Cinta' karya Sergius Sutanto.

Simak artikel berikutnya!

(tia/tia)

Hide Ads