"Itulah kehebatannya Chairil Anwar. Tahun 1940-an dimana pada zaman itu puisi-puisi atau teks yang saya baca lebih banyakan kayak pantun tapi dia sudah bicara dengan bahasa-bahasa yang di zaman itu nggak biasa," tulis Happy Salma selaku produser pertunjukan 'Perempuan Perempuan Chairil saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (8/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dipentaskannya karya 'Perempuan Perempuan Chairil' oleh orang-orang populer yang saat ini dikenal publik pun menjadi cara Happy untuk memperkenalkannya.
"Pentasnya dimainkan oleh orang-orang populer yang punya dedikasi tinggi pada profesinya. Tapi bahasanya atau teks yang saya tampilkan berat tapi tidak terkesan berat," pungkas Happy.