Selang jangka waktu yang begitu panjang tersebut dan tetap terdengar, ada cerita apa di balik lagu tersebut?
"Waktu itu saya memang merasa kita itu harus menjaga kedekatan dengan alam, kalau kita tiak memelihara kedekatan itu, ya alam akhirnya merasa diabaikan, ya 'cari perhatian'," ungkapnya saat berkunjung ke kantor detikHOT yang beralamat di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang mengatakan, lagu 'Berita Kepada Kawan' dibuatnya saat tragedi meletusnya kawah beracun Sinila di Dieng, Jawa Tengah terjadi. Ia tidak menampik hal tersebut.
Hanya saja ia tidak serta merta membuat lagu tersebut karena peristiwa tersebut terjadi disekitar kampung halamannya.
"Sebenarnya tidak karena saya lahir di sekitar situ ya. Rasanya itu bukan karena suatu peristiwa yang lantas menggerakan kita untuk melakukan sesuatu, nggak seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Inspirasi di Balik Lagu-lagu Ebiet G Ade |
"Saya kan tidak bicara bencananya, tapi saya bicara bahwa, kenapa kita mendapat respon negatif dari alam, jadi karena kita mungkin tidak bersahabat dengan alam. Alam juga punya cara sendiri untuk mengekspresikan kegerahannya," jelasnya lagi.
Tanpa Rencana untuk Jadi Legenda
Bisa dibilang lagu tersebut adalah lagu yang legendaris. Pasalnya, hingga kini lagu tersebut masih saja kerap diperdengarkan.
Ketika ditanyai, apakah Ebiet G Ade pernah mengira lagu 'Berita Kepada Kawan' akan menjadi lagu yang berumur panjang, ia menjawab, tidak pernah menyangka demikian.
Baginya saat itu, ia hanya mencoba berkarya sejujur dan sebertanggungjawab mungkin.
Kendati tidak memikirkan lagu 'Berita Kepada Kawan' akan sesukses saat ini, Ebiet G Ade mengaku, saat itu, ia merasa ada urgensi yang mendorongnya untuk menulis lagu tentang ketidakseimbangan hubungan antara manusia dengan alam tersebut.
"Waktu itu tidak ada niatan, kan sebetulnya membuat karya yang baik kan harus jujur dan penuh tanggung jawab, kalau ada pertanyaan kita harus bisa menjawabnya. Ya saya memahami pergerakan alam dan sebagainya itu ya itu ketidakseimbangan dari pola-pola interaksi manusia dan alam," jawabnya.
"Saya tidak berpikir nanti lagu itu akan disukai masyarakat. Jadi ya bikin aja, saya mungkin dikasih Tuhan berkah kemampuan menulis lirik dan bikin lagu ya buat aja, nggak tahu nantinya mau diapain dan nantinya mau jadi apa gitu," sambungnya. (srs/dar)