Menjelajahi Seni Kontemporer Singapura-Indonesia

Menjelajahi Seni Kontemporer Singapura-Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 13 Sep 2017 12:25 WIB
Menjelajahi Seni Kontemporer Singapura-Indonesia Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Jika berada di kawasan Sudirman, singgahlah ke Gedung World Trade Center (WTC) 2 Jakarta Pusat. Di area lobi sisi kiri gedung terdapat karya-karya seniman dua negara Singapura-Indonesia. Seni kontemporer dua negara kini tengah dipamerkan dalam perayaan 50 tahun hingga 12 Oktober 2017.

Di ajang 'Rising 50' ada delapan seniman yang memajang karyanya. Mulai dari karya Kendra Ahimsa yang berjudul 'The Sun is My Enemy'. Di karya terbaru yang dibuat khusus untuk selebrasi 50 tahun, sosok Kendra Ahimsa tengah mengintip di balik berbagai barang yang dipajang. Di dalamnya juga terdapat ikon Singapura, Merlion.

Kendra Ahimsa yang menyelesaikan kuliahnya di LASALLE College of the Arts Singapura itu juga memajang karya 'April in the Phantom' yang menggabungkan antara berbagai kultur negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Simbol-simbol yang ada di karya saya nggak harus ada artinya. Saya masukkan sebatas kebutuhan visual," ujarnya di sela-sela pembukaan 'Rising 50' di Gedung WTC 2 Jakarta, Selasa (12/9) malam.

Menjelajahi Seni Kontemporer Singapura-IndonesiaMenjelajahi Seni Kontemporer Singapura-Indonesia Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Di sisi lain terdapat lukisan Kumari Nahappan berjudul 'Anahata One' yang didominasi warna jingga. Lukisannya berdampingan dengan 'Time Dilation 1' dan 'Time Dilation 2' karya Irfan Hendrian. Seniman asal Bandung ini juga memajang dua karya lainnya.

Di bagian tengah terdapat lukisan abstrak kolaborasi Chua Ek Kay dan Putu Sutawijaya dengan 'Collaboration piece between'. Karya fotografi Robert Zhao dengan 'Ocean Munias, Day 31' dan 'Ocean Munias, Day 31' juga menghiasi 'Rising 50'.



Ada lagi Kinez Riza dengan 'Deer' dan 'Prelude II'. Serta Naufal Abshar dengan empat lukisan lainnya. Dia memajang 'Self Potrait-Through The Looking Glass', 'Golden Anniversary', dan 'Merlion' yang diciptakan khusus oleh Naufal.

Menjelajahi Seni Kontemporer Singapura-IndonesiaMenjelajahi Seni Kontemporer Singapura-Indonesia Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Seniman yang diundang memiliki hubungan antara Indonesia dan Singapura, begitupun sebaliknya. Tertarik melihat karya seniman dua negara? Pameran seni 'Rising 50' masih bisa dilihat sampai 12 Oktober.

(tia/dal)

Hide Ads