Eksibisi yang bakal berlangsung selama satu bulan penuh itu dibuka malam ini. Duta Besar Republik Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar mengatakan seniman-seniman yang diundang memiliki hubungan dengan Singapura.
"Kami mengundang mereka yang pernah kuliah atau tinggal di Singapura. Putu Sutawijaya juga berkolaborasi dengan Chua Ek Kay, seperti yang terlihat di lukisan belakang saya," kata Anil Kumar Nayar saat pembukaan di lobi Gedung World Trade Center (WTC) 2, Jakarta Pusat, Selasa (12/9) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pameran seni kontemporer ini juga menampilkan representasi visual dari hubungan antar kedua negara. Bisa dilihat dari karya-karya yang ditampilkan," tambahnya lagi.
Seniman-seniman uang berpartisipasi dalam eksibisi 'Rising 50' di antaranya adalah Chua Ek Kay, Kumari Nahappan, dan Robert Zhao dari Singapura. Dari Tanah Air ada Putu Sutawijaya, Kinez Riza, Irfan Hendrian, Naufal Abshar, dan Kendra Ahimsa.
Raymond Lim dari Singapore Tourism Board mengatakan pameran ini berkaitan dengan brand destinasi Singapura Passion Made Possible yang diluncurkan 24 Agustus lalu secara global dan 6 September di Indonesia. Dia mengungkapkan salah satu seniman Naufal Abshar namanya tengah naik daun.
"Dia seorang seniman Indonesia yang karyanya telah dipamerkan di Art Stage Singapore dan baru-baru ini di Art Stage Jakarta bulan Agustus lalu. Dia juga alumni LASALLE College of the Art Singapura. Selain itu ada Kendra yang juga hadir di pameran, Irfan Hendrian yang juga pernah kuliah di Singapira," ujar Raymond Lim.
Pameran berlangsung pada 12 September hingga 12 Oktober 2017 di lobi area Gedung World Trade Center (WTC) 2, Jakarta Pusat. (tia/kmb)