Karya Teater Poros 'Octopus' berasal dari pemetaan terhadap kekerasan yang dialami perempuan. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Senin (14/8/2017), para pemain Teater Poros melakukan riset melalui mesin pencari google.
Mereka membandingkan sejarah masa lalu Senen yang penuh kekerasan. Di lokasi tersebut, pada masa dahulunya adalah tempat bertemunya pedagang, politikus, seniman, wartawan, pekerja seks, calo, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Octopus adalah representasi dari kasus-kasus yang telah menggurita di Indonesia," tulis siaran pers.
Proses kreatif berjalan intens di Gelanggang Remaja Planet Senen yang kerap dikenal sebagai kawasan bising, keras, dan berpotensi terjadi konflik sosial masyarakat kelas menengah bawah. Kelompok teater yang berdiri pada 31 Oktober 1990 adalah teater yang berkembang di kawasan padat sekitar Senen, Cempaka Putih, dan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Teater Poros kerap membuat proyek pertunjukan untuk peristiwa nasional di kecamatan. Kelompok ini menggunakan workshop sebagai pengenalan akting teater di sekolah-sekolah sekaligus menjadi metode audisi untuk kebutuhan regenerasi dalam kelompok teater mereka.