Koordinator acara sekaligus seniman yang turut berpartisipasi dalam proyek seni, Kelvin Atmadibrata, mengatakan kerjasama dengan Yuzuru Maeda agar dapat membuat koneksi, pertemuan, dan pendekatan banyak latar belakang seni. "Semua ini potensial untuk menjadi presentasi performatif yang baru," ujarnya dalam keterangan pers kepada detikHOT, Jumat (21/7/2017).
Proyek yang fokus pada tali sebagai instrumen maupun artefak budaya itu terinspirasi dari praktik Shibari. Yakni, keterampilan tali-menali dan berkaitan erat dengan wacana kegiatan alternatif seksual. Namun, Kelvin mengatakan proyek ini bukan persoalan erotisisme semata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya empat seniman akan mementaskan secara solo, diikuti teka teki dalam bahasa Jawa Kuno sebagai rangkaian monolog. Para pelaku seni akan membangun tensi dalam ruang yang hening lewat musik. Pola selama 15 menit itu akan berulang-ulang selama lima jam lamanya untuk meraih titik terletih," ujar Kelvin.
Proyek yang merupakan salah satu karya generasi milineal ini diharapkan jadi proyek multi disipliner.
"Kita berharap multi disipliner akan menjadi sebuah metode yang dapat menarik seniman-seniman muda," kata Kelvin.
Performace art 'Membangun Tanpa Paku: mengikat tubuh timur' melibat Aziz Amri, Kelvin Atmadibrata, dan Rummana Yamanie (Indonesia) serta Yuzuru Maeda (Jepang). Pertunjukan berlangsung pada Sabtu (22/7) mendatang pukul 15.00-20.00 WIB di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
(tia/doc)