Mural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa Sawit

Mural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa Sawit

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 20 Jul 2017 11:27 WIB
Mural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa Sawit Foto: Ernest Zacharevic/ Pribadi
Jakarta - Street artist Ernest Zacharevic dan Charlotte Pyatt membuat kampanye lingkungan dampak industri minyak kelapa sawit yang berjudul 'Splash and Burn'. Mereka menciptakan beragam mural dan performance art di penjuru Sumatera.

Dikutip dari BBC, Kamis (20/7/2017), judul proyek seni adalah plesetan dari Slash and Burn, teknik yang digunakan untuk membersihkan lahan oleh produsen kelapa sawit. Kebakaran ini menyebabkan asap tebal hingga ke Singapura dan sebagian besar di Malaysia dan Indoneisa.

"Idenya adalah untuk mengkritik kejadian yang sedang terjadi saat ini, daripada hanya berbicara statistik dan rumor yang tak jelas," ujar Ernest Zacharevic.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa SawitMural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa Sawit Foto: Ernest Zacharevic/ Pribadi

Dia menyadari dampak buruh dari 'Slash and Burn' setelah asap yang dihasilkan produsen kelapa sawit Indonesia sampai di studionya di kawasan Penang Malaysia saat dia bekerja. Selama dua tahun terakhir, Ernest aktif meneliti, mencari lokasi, dan terhubung dengan spesialis di lapangan.

"Industri kelapa sawit itu seperti dua mata koin, yang akan mudahnya isu ini ditolak masyarakat," kata Ernest.

Menurut WWF, Indonesia dan Malaysia menghasilkan lebih dari 85 % minyak sawit dunia dan lahannya merupakan satu-satunya rumah bagi orangutan yang tersisa. Kurang dari 80 ribu hewan masih bertahan sampai sekarang namun habitat mereka terancam deforestasi.

Sejak Februari lalu, street artist telah menyumbangkan waktu dan kreativitas mereka untuk melakukan kampanye. Seniman yang mengerjakan mural adalah Ernest Zacharevic StrΓΈk, Isaac Cordal, Gabriel Pitcher, Mark Jenkins, Pixel Pancho Axel Void dan Bibichun.

Mural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa SawitMural-mural di Sumatera Kritik Industri Kelapa Sawit Foto: Ernest Zacharevic/ Pribadi


"Ada banyak aspek sehingga kami mengambil lokasi Indonesia sebagai proyek penelitian. Bisa jadi karena industri kelapa sawit, petani-petani, dan dampak dari kejadian ini," kata Ernest.

Menggunakan seni sebagai alat, dia menyarankan untuk menjembatani antara korupsi seputar industri dan kesadaran konsumen global yang lebih luas.

(tia/dar)

Hide Ads