Sosok Bung Karno di Balik Lukisan Langka Istana Negara

Jakarta - Karya seni dan kolektor menjadi mata rantai yang tak terpisahkan. Sebuah karya seni yang berkualitas mampu mendatangkan kolektor yang akan membeli karya tersebut.

Sudah menjadi rahasia umum juga Bung Karno merupakan kolektor seni rupa pertama di Tanah Air. Dia tak hanya dikenal sebagai proklamator kemerdekaan saja tapi juga gemar mengoleksi karya seni. Bahkan saat pembacaan teks proklamasi di kediaman pribadi Bung Karno, di belakangnya terdapat sebuah lukisan 'Belajar Memanah' karya Henk Ngantung.

Bung Karno juga orang yang tekun mengumpulkan lukisan, membelinya, menyimpannya, mengurasinya dengan gayanya sendiri. Serta mempertontonkan koleksinya kepada orang lain baik tamu dalam negeri maupun internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menyukai gaya lukisan naturalisme dan realisme. Koleksinya didokumentasikan dalam sebuah buku yang disusun oleh Lee Man Fong.

Kurator pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan, Asikin Hasan, mengatakan di era Bung Karno tradisi mengoleksi karya sudah dimulai sejak tahun 1940an.

Sosok Bung Karno di Balik Lukisan Langka Istana Negara Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detikcom

"Bung Karno punya hubungan yang dekat dengan seniman-seniman. Hampir semua orang di bidang seni. Dia punya ide tentang rancangan mode, arsitektur, dan masih banyak lagi," ujar Asikin Hasan ditemui detikHOT di Galeri Nasional Indonesia, belum lama ini.

Menurut Asikin, Bung Karno punya penglihatan tersendiri terhadap koleksi-koleksinya. Meski di masa itu, lukisan-lukisan yang dikoleksi oleh Bung Karno jadi bahan pertanyaan, koleksi pribadi atau milik negara.

"Kita kan nggak tahu soal itu juga. Lukisan yang ada di Istana kan baru keluar lewat pameran-pameran seperti ini," tutur Asikin.

Bung Karno pun dikenal mengoleksi sebagian besar adalah lukisan gaya naturalis atau pemandangan alam. Berikutnya baru lukisan potret figur khususnya perempuan cantik.

Simak artikel berikutnya!

(tia/dar)