.webp)
Sejak digelar 2003, festival ini mencoba membawa seni dalam perluasan-perluasan artistik dan mediumnya. Di festival ini, OK.Video ditempatkan sebagai wadah kerja seni yang demokratis.
Saat malam pembukaan, Direktur Artistik OK.Video Mahardika Yudha, mengatakan setelah tema ORDE BARU tahun lalu, pihak OK.Video memikirkan tema-tema pembaharuan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa karya yang ada di OK.Video tahun ini menggunakan pendekatan proyek seni dengan mengundang seniman dan praktisi dari Tanah Air dan mancanegara. Ada juga program Open Lab, yakni residensi yang mengundang seniman-seniman.
Open Lab pun terbagi ke dalam dua hal, residensi yang membutuhkan kehadiran fisik dan residensi yang bersifat virtual. Salah seorang kurator, Renan Laru-an, mengatakan perhelatan seni ini mendorong para pengunjung untuk bisa saling berdialog dan berdiskusi mengenai isu yang diangkat.
 Resmi Dibuka, Festival Seni Media Indonesia OK.VIDEO Diikuti 35 Seniman Foto: OK.Video Indonesia Media Arts Festival 2017 |
"Seni tidak lagi berkutat pada persoalan estetika tapi mengajak pengunjung festival untuk merefleksikan pengalaman keseharian melalui karya-karya seni media," kata Renan Laru-an.
Seniman yang berpartisipasi dari 13 negara di antaranya adalah Agung Kurniawan (Yogyakarta), Ales Cermak (Praha), Arne Hendriks (Amsterdam), Carolina Caycedo (Los Angeles), Jen Liu (New York), Luinambi Vesiano (Yogyakarta), Mark Sanchez (Quezon City), Minja Gu (Seoul), dan lain-lain.
Pameran OK.PANGAN OK.Video Media Arts Festival digelar sepanjang 22 Juli-16 Agustus 2017 di Hall A1, A4, B Gudang Sarinah Ekosistem, RURU Gallery, Museum Zoologi Bogor, dan Pusat Perpustakaan & Penyebaran Teknologi Pertanian. Tak hanya pameran seni, tapi juga digelar Open Lab, Program Belajar, Simposium, dan Performance. Salah satu karya dari seniman New York berada di Museum Zoologi Bogor. Offsite eksibisi dibuka pada 10 Agustus dan berlangsung selama 6 hari.
