Pertunjukan 'Medium' berdasarkan hasil riset dari tari Lengger, tarian lintas gender dari Banyumas. Dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/7/2017), bahasa gerak Rianto bakal dikombinasikan dengan skor vokal dan perkusi untuk membuka hubungan antara gerak dan suara yang menjadi inti dari tari Lengger.
"Pentas Medium adalah panggilan universal untuk kebebasan, menghindari dogma, merangkul kontradiksi, misteri dan keragaman berlapis sebagaimana yang ada pada budaya Jawa," tulis pernyataan yang diterima detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan Institut Seni Surakarta ini menggeluti tari tradisi Lengger sejak remaja. Dia sudah menghasilkan banyak karya terutama setelah menetap di Tokyo, Jepang, pada 2003 lalu. Di sana, Rianto mendirikan Dawandaru Dance Company, komunitas tari Jawa klasik di Jepang.
Rianto bekerja sama dengan koreografer dunia dan pernah pentas di banyak festival internasional. Salah satu karyanya yang berjudul 'SoftMachine' pun meraih sukses di Eropa dan Asia Pasifik.
Sebelum pentas di Komunitas Salihara akhir pekan ini, pertunjukan 'Medium' telah tampil perdana di ajang Darwin Festival (Australia) tahun lalu.
(tia/doc)