.webp)
Aktor senior Epy Kusnandar yang begitu melekat dengan karakter Kang Mus telah berpulang ke Rahmatullah. Jenazahnya telah dikebumikan dengan khidmat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025) pagi.
Sejumlah rekan seprofesi tampak hadir mengantarkan Epy ke tempat peristirahatan terakhirnya. Salah satu yang terlihat memberikan penghormatan terakhir adalah Mat Drajat, pemeran karakter Kang Komar yang pernah beradu akting secara intens dengan almarhum di Preman Pensiun.
Mat Drajat mengaku sangat terkejut dengan kabar perpisahan rekannya itu. Ia menceritakan sama sekali tidak mengetahui perihal kondisi kesehatan Epy Kusnandar sebelum meninggal dunia. Apalagi saat pertama kali melihat notifikasi pesan singkat yang masuk ke ponselnya, ia sempat mengira kabar duka tersebut hanyalah berita bohong atau hoaks yang sering beredar di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya saya berpikir beliau sehat, beliau diberikan selalu kesehatan. Saya gak pernah tahu itu (sakitnya). Pas jam 10 lihat banyak kabar ting-tung-ting-tung di WA atau apa, Kang Mus meninggal. Saya pikir masih hoaks, ternyata itu betul Kang Mus sudah," ujar Mat Drajat di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025).
Meski tidak mendengar keluhan atau curhatan mengenai penyakit almarhum, Mat Drajat langsung berangkat menuju Jakarta begitu kabar tersebut terkonfirmasi. Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekedar formalitas sesama rekan kerja, melainkan sebuah bentuk pengabdian dan rasa hormat yang tinggi kepada sosok Epy Kusnandar yang dianggapnya sebagai guru sekaligus sahabat.
"Saya gak pernah dapat curhatan apa-apa. Kebetulan saya stay sekarang di Bandung, jadi saya beraktivitas dengan kegiatan sendiri. Tapi insyaallah mudah-mudahan silaturahmi, tekad saya hadir ke sini pun ini adalah salah satu pengabdian saya kepada beliau, penghormatan terakhir saya kepada beliau. Artinya saya sangat menghargai sekali kepada Kang Mus," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Di mata Mat Drajat, sosok Epy Kusnandar lebih dari sekadar aktor senior. Ia mengenang Epy sebagai pribadi yang sangat rendah hati dan tidak pelit ilmu. Metode pengajaran almarhum pun dinilai unik, karena Epy tidak menggurui secara lisan, melainkan memberikan contoh langsung melalui kualitas akting yang dimainkannya di depan kamera, yang kemudian menjadi pelajaran berharga bagi lawan mainnya.
"Ya kalau secara global, rendah hati. Dia mau memberikan ilmunya kepada siapa pun, dia mau berdiskusi dengan siapa pun. Tidak secara langsung, (tapi) kita belajar dalam sebuah peran, sebuah akting. Di sana kita belajar. Kalau kita menyadari tentang itu, itulah pembelajaran dia kepada kita semua," kenang Mat Drajat.
Menutup pembicaraan, Mat Drajat mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. Ia meyakini meskipun raga Epy Kusnandar telah tiada, nama besar dan karya-karyanya akan terus hidup dan dikenang oleh penikmat seni peran di Tanah Air.
"Mudah-mudahan ini menghormati kita yang terakhir, karena biarpun dianya pergi, jiwa pergi, jasadnya pergi, tapi yang namanya 'nama'-nya jangan pernah pergi. Pasti akan kita kenang semuanya. Salam hormat dari saya buat Kang Epy," tutupnya.
(fbr/mau)
