Faisal Tehrani hingga Martin Aleida Isi ASEAN Literary Festival 2017

Faisal Tehrani hingga Martin Aleida Isi ASEAN Literary Festival 2017

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 05 Jul 2017 17:30 WIB
Penulis Malaysia Faisal Tehrani hingga Martin Aleida Isi ASEAN Literary Festival Foto: ASEAN Literary Festival
Jakarta - Gelaran ASEAN Literary Festival (ALF) 2017 akan menghadirkan penulis-penulis berpengaruh dan kritis dari Asia Tenggara. Sejumlah nama dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam festival sastra terbesar yang keempat.

Mulai dari penulis asal Malaysia, Faisal Tehrani hingga Martin Aleida. Nama Faisal Tehrani dikenal lewat bukunya yang pernah dilarang beredar di Negeri Jiran. Direktur Program ALF, Okky Madasari mengatakan Faisal Tehrani adakan membuka gelaran ALF dengan kuliah umum.

"Dia akan membicarakan tentang demokrasi, kebebasan berekspresi dan sastra di Asia Tenggara di Fatahillah Square, Kota Tua, yang bersejarah," ujar Okky Madasari dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (5/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuliah umum Faisal akan membicarakan enam karyanya yang dilarang beredar di Malaysia. Meski dia pernah memenangkan Hadiah Sastera Utusan Malaysia-Exxon Mobil 2002 lewat novelnya 1515 dan menerima National Book Prize in 2005 kategori bahasa melayu.



Karya Faisal '1515' kemudian dijadikan bahan kuliah di program studi Melayu di Universitas Cologne, Jerman, diterjemahkan serta diterbitkan kembali oleh Malaysian Institute of Translation & Books pada 2011. Profesor Emeritus Dr Salleh Yaapar dari Universiti Sains Malaysia memuji novel itu sebagai penemuan kembali identitas dan sejarah orang Melayu. Karyanya itu juga menjadi satu-satunya novel kontemporer oleh penulis Malaysia yang masuk Ensiklopedia Novel (Blackwell, 2011).

Selain Faisal Tehrani, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Hilmar Farid juga akan menyampaikan pidato tentang usaha menyatukan Asia Tenggara lewat sastra. ALF 2017 juga akan menghadirkan Arswendo Atmowiloto untuk menanggapi isu terbaru Tanah Air.

Michael Vatikiotis yang merupakan Direktur Regional Asia di Center of Humanitarian Dialogue juga akan berbicara tentang populisme dan radikalisme.

"Kami menghadirkan jurnalis sekaligus penulis yang sudah malang melintang di kawasan ini, Michael Vatikiotis. Ia telah puluhan tahun meneliti Indonesia dan kawasan ini. Buku terbarunya juga tentang konflik agama," ujar Okky.

Tiga penulis asal Myanmar yakni Han Zaw, Nyi Pu Lay, Suu Mie Aung juga akan berbicara tentang persekusi. Isu yang kerap dibicarakan belakangan ini. Kemudian, Martin Aleiida yang juga korban persekusi ideologi politik i tahun 1965 akan membicarakan kisah yang sama.

Sementara itu, selain sesi kuliah umum dan diskusi di atas, ALF mempersembahkan program spesial percakapan mendalam dengan tiga penulis besar di Tanah Air lewat program berjudul 'In conversation with'. Mereka adalah Goenawan Muhammad, Martin Aleida, dan Arswendo Atmowiloto.

(tia/doc)

Hide Ads