Cerita Sketsa Monumen Selamat Datang S.Sudjojono yang Fenomenal

Cerita Sketsa Monumen Selamat Datang S.Sudjojono yang Fenomenal

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 09 Jun 2017 13:13 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Maestro seni lukis S.Sudjojono dikenal sebagai pelukis anti Mooi Indie. Lukisan beraliran realisme yang diciptakannya membawa nama S.Sudjojono makin dikenal dunia.

Di pameran 'Hidup Mengalun Dendang' yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, ada satu sketsa menarik yang layak disimak pelan-pelan. Yakni, sketsa tentang rencana pembangunan Monumen Selamat Datang. Ya, monumen yang berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu memang menjadi ikon ibu kota sampai sekarang.

Dalam sejarah, Monumen Selamat Datang idenya berasal dari Soekarno dan rancangan awal dikerjakan oleh Henk Ngantung yang saat itu Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Monumen yang dikhususkan untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan dalam rangka Asian Games IV di tahun 1962 punya cerita sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Sketsa dan Memorabilia S.Sudjojono Dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta

"Sebelum dikerjakan oleh Edhi Sunarso, rencana pembuatan patung dikerjakan oleh S.Sudjojono. Terlihat di sketsa-sketsa yang sekarang lagi dipamerkan," kata kurator pameran Ipong Purnama kepada detikHOT, Kamis (8/6/2017).

Cerita Sketsa Monumen Selamat Datang S.Sudjojono Cerita Sketsa Monumen Selamat Datang S.Sudjojono Foto: Istimewa


Ada lima sketsa yang dipajang di Bentara Budaya Jakarta. Sketsa-sketsa tersebut menampilkan pria dan wanita dengan beragam pose, ada tangan pria yang menjulang tinggi dan wanita memegang kalung bunga. Ada juga tangan wanita dan perempuan yang nampak menjulang tinggi.

Sketsa-sketsa tersebut dibumbuhi dengan banyak coretan mengenai material, dan detail yang sudah diriset oleh pria yang akrab disapa Pak Djon itu.

"Tapi entah kenapa Henk Ngantung dan Bung Karno tidak jadi menggunakan sketsa S.Sudjojono dan sketsanya kini menjadi bersejarah," tutur Ipong Purnama.

Sketsa dan memorabilia S.Sudjojono serta Rose Pandanwangi masih bisa dilihat di Bentara Budaya Jakarta hingga 13 Juni mendatang.

Baca Juga: 133 Karya Sketsa Maestro S.Sudjojono Dipamerkan

(tia/dar)

Hide Ads