Remix Azan, DJ Asal Inggris Dapat Ancaman Pembunuhan

Remix Azan, DJ Asal Inggris Dapat Ancaman Pembunuhan

Dicky Ardian - detikHot
Rabu, 05 Apr 2017 11:24 WIB
Foto: dok. Resident Advisor
Jakarta - Ada yang mengejutkan pada penampilan DJ Dax J di Orbit Festival, Nabeul, Tunisia akhir pekan lalu. Ia tiba-tiba memutar potongan suara azan pada aksinya di atas panggung.

Hal itu mendapat sambutan beragam oleh masyarakat Tunisia yang mayoritas adalah Muslim, seperti diberitakan NME, Rabu (5/4/2017). Kebanyakan dari mereka melayangkan protes keras atas aksi DJ asal Inggris itu.

Saat ini, El Guitone, club tempat Dax J beraksi sudah ditutup kepolisian setempat. Mnaouar Ouertani, Gubernur Nabeul pun turut mengutuk keras aksi Dax J.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mengizinkan penyerangan terhadap agama dan hal-hal sakral," ucapnya.

Pihak penyelenggara memang sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Begitu juga Dax J yang juga menyampaikan penyesalannya atas 'kreativitasnya' tersebut. Ia juga mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan setelah beraksi di Tunisia.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada siapa saja yang mungkin telah tersinggung oleh musik yang saya mainkan di Orbit Festival di Tunisia pada Jumat. Saya tidak pernah berniat membuat marah atau tersinggung siapa saja," tulisnya di akun Twitter miliknya.

Setelah tulisan tersebut diungkapkan, Dax J langsung menghapus akun semua akun sosial medianya.

Video aksi Dax J tersebut memang tengah viral saat ini. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik tersebut terlihat penonton tetap asik berjoget menikmati iringan musik sang DJ.


(dar/ken)

Hide Ads