Agustinus Wibowo: Travel Writing di Indonesia Belum Lumrah

Agustinus Wibowo: Travel Writing di Indonesia Belum Lumrah

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 15 Sep 2016 16:27 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Menjamurnya buku-buku perjalanan di toko buku menjadi fenomena tersendiri. Jika di Eropa dan Amerika genre tersebut sudah lumrah, tapi berbeda di Indonesia. Justru kebanyakan buku narasi perjalanan kerap dimasukkan ke rak bagian kategori fiksi.

"Di Eropa, genre travel writing sudah jadi genre sendiri, di Indonesia masih bingung, karena ini genre yang tak biasa di sini. Belum terlalu genre yang lumrah," kata penulis Agustinus Wibowo ditemui di Beijing, belum lama ini.

Meski begitu, tetap saja buku-buku travel yang sudah ada mampu menginspirasi publik untuk melakukan perjalanan. Jika dikategorikan, lanjut Agus, buku perjalanan yang baru ada di Tanah Air ada yang tergolong narasi dan panduan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau buku panduan ada kategori travel guide. Di toko buku luar, ada yang narasi atau artinya punya cerita sendiri. Yang guide, memang fungsional," tutur penulis kelahiran Lumajang, Jawa Timur itu.

Buku trilogi yang ditulis Agus diakuinya tergolong travel writing. Karya-karyanya ditulis dengan gaya sederhana dan tak hanya mendeskripsikan pemandangan alam, tapi makna dari perjalanan serta tempat yang dikunjungi.

Baginya konsep tersebut yang diterapkan di karyanya. "Konsep saya ya ini, saya tidak bisa memaksakan orang lain untuk bikin genre seperti ini. Buat saya, ini adalah konsep saya," tutupnya.

(tia/mmu)

Hide Ads