Pertunjukan 'KOK' Tandai 44 Tahun Teater Mandiri

Jakarta -

"Kita hancurkan rumahnya! Kita bakar! Gimana bisa bendera merah putih, putihnya di atas. Merahnya di bawah. Ini penghinaan!" teriak Taksu Wijaya di atas panggung.

Kemarahan tampak di raut wajahnya. Ia bersama dengan Elvis Ticoalu, demonstran lainnya kembali melempari batu. "Lempar! Hancurkan!"

Rumah yang dimaksud oleh Taksu bersama demonstran adalah milik Nyonya Baron van Iblis. Wanita kaya raya itu tak disukai warga karena mega proyek pembangunan gedung setinggi 100 lantai. Dengan dalih membangun kesejahteraan rakyat, ia menghasut warga Astya Pura.

Lantaran menentangnya, warga mengutus Amat, seorang kepala Rumah Tangga (RT) yang diperankan oleh Julung. Namun, Amat dibuat bungkam dengan janji akan menjadikannya kepala proyek.

Baca Juga: 551 Kartu Pos dari 48 Kota Dipajang di Pameran WSATCC

Peristiwa 'merah-putih terbalik' itu membuat warga naik pitam. Mereka membakarnya dengan penuh amarah dan dipenuhi tembakan. Lakon teater berdurasi 90 menit berjudul 'KOK' ini adalah penggubahan dari pentas sebelumnya, 'Trik'.

Melalui 'KOK' dan 'Trik', Teater Mandiri ingin menyampaikan pesan yang sama. "Cerita Nyonya Baron ini akan terus relevan sampai puluhan tahun berikutnya," kata Putu Wijaya, beberapa waktu silam.

Pentas 'KOK' merupakan salah satu rangkaian ulang tahun ke-44 Teater Mandiri. Untuk sementara waktu, Mandiri meninggalkan teater visual (teater seni rupa) yang digeluti selama satu dasawarsa.

"Selama 44 tahun, kami mengibarkan bendera Mandiri setiap tahun di TIM dan GKJ. Kami juga selalu mengembangkan konsep kerja 'Bertolak dari Yang Ada' untuk menciptakan 'Teror Metal'," ungkap pimpinan produksi Dewi Pramunawati.

Pentas 'KOK' masih dapat Anda saksikan malam ini di Teater Kecil, kompleks TIM, Jakarta pukul 20.00 WIB. Jangan sampai terlewat dengan kejutan yang dipakai pemain, khususnya adegan awal dan penutupan pementasan!

(tia/ron)