Sebanyak 11 seniman Nigeria dijadwalkan akan memajang karya seninya di kota Gudeg akhir tahun ini. Bagaimana dengan karya-karya yang akan ditampilkan?
Kurator Biennale Jogja XIII Ekuator #3 sekaligus Direktur Ruang MES 56 Wok the Rock mengatakan salah satu karya akan menciptakan mobile museum atau museum yang bergerak.
"Jadi seperti bis kota dan konsepnya sudah disetujui kami. Tinggal kami bantu membuatnya di Yogyakarta," kata pria yang akrab disapa Wowok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bis kota yang direncanakan tersebut akan dibuat oleh seniman Emeka Udemba. Selain itu, Emeka Ogboh yang kini tengah diperbincangkan di Nigeria dan seni rupa internasional juga bakal memajang karya terbarunya.
Instalasi suasana dari kota Lagos akan ditampilkannya di Jogja National Museum. "Jadi tentang suara-suara atau ambience dari kota asalnya. Bagaimana bisingnya yang kota yang sebenarnya sama saja seperti Jakarta."
Wowok mengakui jika seniman yang memamerkan karyanya kali ini dari Nigeria kebanyakan berasal dari bidang performing arts. Namun, hal tersebut akan menambah keunikan dan chaos bagi pameran yang bertajuk 'Hacking Conflict'.
Simak: Fenomena Biennale di Tiap Kota, Ini Uniknya Biennale Jogja 2015
Selain Wowok, masih ada tim kuratorial lainnya. Mereka adalah Rain Rosidi (Direktur Artistik) dan Jude Anogwih (kurator mitra). Rain Rosidi sehari-harinya bekerja sebagai kurator independen dan dosen Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Sedangkan Jude Anogwih adalah seniman sekaligus kurator yang bekerja di Center for Contemporary Arts Lagos. Ketiganya akan bekerja sama untuk mewujudkan program-program utama di Biennale Jogja XIII yang terdiri dari Pameran Utama, Festival Ekuator, dan Parallel Events. Biennale Jogja 2015 sendiri diselenggarakan dari 1 November - 10 Desember 2015.
(tia/ron)