Jika dua tahun lalu, pembukaan perhelatan seni rupa kontemporer berskala dunia dihelat di parkir bawah tanah Taman Ismail Marzuki (TIM), kini berbeda. Bertempat di sebuah gedung tua milik pusat perbelanjaan tertua ibukota, Sarinah, festival ini akan dimeriahkan di sana.
"Kami ingin mengeksplorasi ruang yang berbeda dan menjadi tantangan tersendiri. Sarinah juga berhubungan dengan sejarah dan kebetulan kami diperbolehkan memakai salah satu gedung tuanya," ucap Direktur Eksekutif Jakarta Biennale Ade Darmawan saat jumpa pers di Galeri Cipta III kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat.
Gedung seluas 3000 meter persegi juga akan menjadi ruang pamer bagi karya seni para seniman. Serta enam proyek komunitas yang ada di ibukota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Jakarta Biennale 2015 Siap Digelar Akhir Tahun
Perhelatan Jakarta Biennale ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Yayasan Biennale, sebelumnya di bawah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Yayasannya sendiri dibentuk pada 2 Oktober 2014 dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Jakarta Biennale adalah program unggulan DKJ dan Pemda DKI Jakarta. Yayasan Jakarta Biennale berfungsi untuk menjalankan event ini mulai sekarang hingga tahun berikutnya. DKJ juga akan tetap turun tangan dan menentukan isi program Jakarta Biennale," ungkap Ketua DKJ, Irawan Karseno.
Pembukaan Jakarta Tema yang mengangkat tema 'Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang' ini akan digelar pada Sabtu, 14 November 2015 mendatang pukul 20.00 WIB. Pameran dan program publiknya berlangsung sampai 17 Januari 2016.
(tia/ron)