'Menyeberang Jembatan', Sajak Aan Mansyur tentang Sang Ibunda

Kolaborasi Seni dan Puisi

'Menyeberang Jembatan', Sajak Aan Mansyur tentang Sang Ibunda

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 16 Apr 2015 11:17 WIB
Dok.Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Setiap penyair punya sumber inspirasi dalam mencipta sajak-sajaknya. Sama seperti yang dialami oleh penyair asal Makassar Aan Mansyur. Sebelum pembukaan pameran dan peluncuran 'Melihat Api Bekerja' di Edwin Gallery, Jakarta Selatan, semalam, ia menceritakan inspirasi terbesarnya.

"Ibu adalah inspirasi terbesar saya dan beliaulah salah satu yang banyak saya tulis di dalam sajak," ucapnya kepada detikHOT.

Penulis kumpulan cerpen 'Kukila' (2012) ini mengakui ia dan sang ibu sama-sama pendiam. Setelah masuk sekolah dasar dan pesantren ia sempat kabur dari sekolahnya. "Saya jarang berkomunikasi dengan ibu saya dan selalu mencari kalimat yang tepat untuk bicara. Nah, puisi adalah salah satu caranya," ungkap Aan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Penyair Aan Mansyur Rilis Kumpulan Puisi 'Melihat Api Bekerja'

Terkadang, justru ibunya yang bertanya apakah Aan punya sajak baru yang bisa dibacakan melalui sambungan telepon. Aan menyebutkan salah satu sajak dan ilustrasi favoritnya di pameran itu adalah 'Menyeberang Jembatan'.

Di ilustrasi karya Emte, bukan simbol jembatan yang digambarkan tapi seorang ibu yang menenteng barang belanjaan dan tampak bagian punggungnya. Padahal Aan menceritakan ketika kecil dan pulang dari pasar menuju rumahnya, ia selalu menikmati perjalanan melewati jembatan.

Simak: Kolaborasi Seni dan Puisi di Pameran 'Melihat Api Bekerja'

"Ibu saya selalu berada di depan dan saya di belakang, jalan pelan-pelan. Menikmatinya. Ibu selalu bilang, kenapa kau jalan pelan sekali seperti orang jatuh cinta. Saya berpikir oh mungkin begitu rasanya menyeberang jembatan," ujarnya pria berkacamata itu tertawa.

Pameran 'Melihat Api Bekerja' yang didukung penerbit Gramedia Pustaka Utama dan Edwin Gallery ini digelar 15-26 April 2015.



(tia/mmu)

Hide Ads