Kolaborasi Seni dan Puisi di Pameran 'Melihat Api Bekerja'

Jakarta - Terlalu banyak hal
yang mereka katakan
dan gampang jatuh cinta.
Mereka menganggap jatuh cinta
sebagai kata kerja
dan ingin mengucapkannya
sesering mungkin.
Mereka tidak tahu
jatuh cinta dan mencintai
adalah dua penderitaan yang berbeda.

Penggalan sajak 'Melihat Api Bekerja' itu terpampang di dinding salah satu ruang Edwin Gallery Jakarta Selatan. Di sampingnya terdapat ilustrasi seorang anak berkepala seperti 'Felix the Cat' dan di bawahnya terdapat per.

Ilustrator Muhammad Taufiq atau dikenal dengan Emte mengatakan ia merespons karya puisi untuk dijadikan visual. "Ini kayak mempertemukan dua kubu yang berbeda," katanya kepada detikHOT sebelum pembukaan pameran 'Melihat Api Bekerja' di Edwin Gallery, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2014) malam.

Menurutnya, puisi seperti permainan kata-kata tapi ketika membaca puisi dan menjadikannya ilustrasi putuh proses yang berulang. "Awalnya bikin 5 atau 10 gambar dan mencari mana yang cocok."

Baca Juga: Penyair Aan Mansyur Rilis Kumpulan Puisi 'Melihat Api Bekerja'

Dari 60 ilustrasi hasil kolaborasinya dengan Aan Mansyur, rata-rata Emte menggambar sosok perempuan tapi ia tetap menggunakan cat air. Secara pribadi, ia pun mengakui puisi-puisi dari Aan sangat feminim.

"Ada penggambaran suasana dan imajinasi yang saya tangkap lewat wujud perempuan," kata Emte.

Seperti puisi 'Mengurus Surat Keterangan Hilang', Emte terpikir untuk membuat gambar seorang perempuan yang sedang menunggu. "Mungkin metafora ini banyak yang mengalami."

Atau puisi perempuan yang tengah menunggang kuda. Kuda yang digambarkan Emte adalah tanpa kaki. Ia menyimbolkannya seperti 'lompatan pikiram'.

Pameran kolaborasi antara penyair dan perupa dalam 'Melihat Api Bekerja' dibuka mulai 15 hingga 26 April mendatang di Edwin Gallery, Jakarta Selatan.

(tia/tia)