Tahun depan Indonesia menjadi 'tamu kehormatan' dalam ajang bergengsi Frankfurt Book Fair. Tak hanya akan memamerkan buku-buku terbitan Tanah Air saja, tapi 8 perupa juga akan unjuk gigi.
Para perupa tersebut difasilitasi oleh Galeri Nasional Indonesia. "Kami mengambil peran akan menggelar pameran seni rupa modern dan kontemporer," ujar Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre Sukmana dalam jumpa pers 'Kaleidoskop Akhir Tahun', Selasa (16/12/2014).
Pihaknya juga bekerjasama dengan salah satu museum seni di Frankfurt. Di lokasi tersebut juga akan menjadi tempat eksibisi para perupa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira enam atau maksimalnya delapan seniman yang akan pajang karya. Ada yang outdoor tapi ada juga yang indoor," tambahnya lagi.
Salah satu karya seni yang akan dipamerkan adalah menggunakan material lokal yakni 1500 batang bambu. Namun, persoalan teknis dan administratif hingga kini masih dibicarakan.
"Karena kalau kita hitung akan bawa 1 kontainer material bambu dan persyaratannya sampai ke Jerman akan sangat berat. Itu baru salah satu karya seni yang kami rencanakan akan dipajang di Frankfrut Book Fair. Masih banyak lainnya," kata Asikin.
Beberapa seniman yang akan berpartisipasi adalah Ay Tjoe, Handiwirman, Tromarama, Jompet Kuswidananto, dan lain-lain. Sedangkan Frankfurt International Book Fair sendiri digelar pada Oktober tiap tahunnya. Lebih dari 100 negara dan 7000 peserta pameran bergabung memamerkan karya-karyanya. Baik sastra, non-sastra, komik, buku anak-anak, seni pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
(tia/fk)