Cinta Nino pada Virni memang berlebihan bahkan bisa dibilang seperti sebuah kelainan. Nino doyan sekali menonton Virni dan Aldo bermesraan. Ia berusaha menarik perhatian Virni, sayang Nino yang kuper itu tak pernah dapat perhatian lebih.
Rencana Nino berlanjut dan membawanya melakukan hal gila. Ia memburu tali pocong perawan yang dipercaya dapat membuat Virni jatuh hati padanya. Dengan segenap keberanian Nino menggali kuburan Dinda, seorang mahasiswi yang mati bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegalauan Nino justru baru dimulai sejak tali pocong perawan itu musnah. Ia mulai diburu pocong. Cinta akhirnya membuat Nino ketakutan dan meregang nyawa. Ternyata kepergian Nino tak menyelesaikan semua permasalahan. Masih ada pocong gentayangan yang menuntut balas. Tapi dari siapa?
Secara keseluruhan film ini lebih banyak menonjolkan peran Dewi Persik yang hampir tak pernah menggunakan pakaian tertutup. Keseksian Dewi sepertinya memang jadi kunci utama film garapan sutradara Arie Aziz.. Belum lagi banyaknya adegan mesum Virni dan Aldo.
Di awal film saja, Anda akan disuguhi pose-pose seksi Dewi berbikini di kolam renang. Sementara itu secara kemampuan berakting, Dewi boleh diacungi jempol sebagai pemula. Setidaknya gambar-gambar "indah" di film ini dapat membuat Anda betah berlama-lama di dalam bioskop.
(yla/yla)