Awal hari-hari tidak ada keganjilan, mereka menikmati rumah kontrakan yang sudah mereka benahi. Namun kabar mistis terdengar di telinga mereka. Menurut tetangga sekitar, rumah tersebut angker. Mobil ambulance yang terparkir di pekarangan rumah pun menyimpan misteri. Ambulance tersebut menurut warga dapat berjalan sendiri mengitari sekitar jalan Bauk Reksa tanpa supir.
Cerita warga tersebut ternyata terbukti, Rano kerap dihantui anak perempuan yang berluka bakar. Rano berfirasat ada semacam kutukan makhluk gaib sebagai tumbal pesugihan yang mengincar nyawa manusia. Rano pun meminta Widya (Suzzanna), neneknya bercerita tentang kutukan itu. Rupanya kutukan yang dialami Rano dan kawan-kawannya terkait silsilah keberadaan ambulance. Tidak hanya itu, keluarga Rano pun terkait dalam kutukan hantu perempuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagi-lagi film horor muncul, dan lagi-lagi Indika Entertaiment lewat sang produser, Shankar. Koya Pagayo, otak dari 'Hantu Ambulance' mengangkat sebuah cerita legenda di masyarakat Bandung tentang misteri ambulance yang berada di jalan tersebut. Meski ini bukanlah terobosan baru, film ini tidak kehilangan originalitas-nya. Sebelumnya 'Jaelangkung' juga mengangkat tema urban legend.
Dilihat dari sisi pemain, film 'Hantu Ambulance' terlihat menonjolkan legenda horor, Suzanna. Hal ini dikarenakan pemain yang terlihat merupakan wajah baru, kecuali Dimas Andrean. Namun jangan berharap penonton melihat peran Suzanna seperti dulu.
Alur cerita film ini cukup ringan dan membuat penonton santai. Hanya saja ketegangan film 'Hantu Ambulance' sangat kurang. Hal ini dikarenakan pemunculan sosok hantu begitu membosankan, hanya ada 1 jenis hantu.
Namun bisa dikatakan film 'Hantu Ambulance' lebih baik dari film horor Indika sebelumnya. (ebi/yla)