Review Film
'Long Road to Heaven': Inilah Kisah Amrozi CS!
Kamis, 25 Jan 2007 13:41 WIB

Jakarta - Nia Dinata menekankan, filmnya bukan film teroris. Tapi apa yang ada dalam 'Long Road to Heaven', justru cerita Amrozi si bomber Bali lah yang paling menonjol. Penasaran bagaimana para teroris merancang pemboman Bali? Film ini punya jawabannya.Sebagai sutradara Enison Sinaro, menggunakan tiga kisah dalam mengungkap tragedi Bom Bali I. Kisah ini juga disusun berdasarkan waktu. Pertama ada Liz Thompson (Raelee Hill), wartawan Australia yang datang ke Bali tujuh bulan setelah pemboman. Liz datang untuk meliput persidangan Amrozi. Selama di Bali, ia ditemani Wayan Diya (Alex Komang), seorang supir taksi yang kehilangan adiknya pada tragedi bom Bali.Kisah kedua adalah Hannah Catrelle (Mirrah Foulkes), seorang warga Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Saat membantu korban bom, ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim yang tinggal di Bali. Dari pertemuan itu, Hannah tersadar dari prasangka buruknya tentang orang muslim.Dan kisah terakhir, merupak cerita saat para teroris merancang rencana mereka untuk mengebom Bali. Di kisah tersebut, tergambar bagaimana Hambali (Surya Saputra) bersitegang dengan Muklas, orang yang pertama kali mencetuskan ide untuk mengebom Bali.Tiga kisah di atas dengan susunan waktu berbeda, dimunculkan bergantian dan tidak berurutan. Makanya agar tak bingung, sebaiknya Anda fokus menontonnya.Dari tiga kisah di atas, kisah yang paling menarik perhatian adalah kisah saat para teroris merancang mengebom Bali. Untuk orang awam, tentu selama ini bertanya-tanya, bagaimana para teroris itu akhirnya memutuskan Bali untuk di bom, bagaimana mereka bekerja, seperti apa mereka berdialog. Nah di film produksi Kalyana Shira Films ini, semuanya terjawab.Digambarkan kalau ternyata di jaringan teroris tersebut ada friksi, Hambali dinilai tak cakap lagi oleh para rekannya. Sedangkan Amrozi, diam-diam ternyata menyimpan rasa benci pada pemimpinnya Imam Samudera. Apakah memang di kehidupan nyata begitulah hidup para teroris tersebut? Jangan dulu berpikir begitu.Saat jumpa pers, dijelaskan produser 'Long Road to Heaven', Nia Dinata, kisah teroris tersebut didapatnya dari kliping berita-berita di koran dan televisi. Namun untuk kepentingan film, memang sedikit didramatisir. Nia juga mengatakan kalau yang ditekankan dalam film ini adalah sisi kemanusiaan di balik tragedi Bom Bali I. Sayangnya dalam film yang syutingnya dilakukan di Lombok dan Jakarta itu, sisi kemanusiaan yang digambarkan kurang menyentuh. Meski akting para pemain utamanya cukup memikat, tak ada dialog ataupun adegan yang mampu memancing emosi penonton. (eny/dit)