Review XO, Kitty: Drama Anak Muda yang Ringan

Review

Review XO, Kitty: Drama Anak Muda yang Ringan

Candra Aditya - detikHot
Senin, 22 Mei 2023 10:21 WIB
XO, Kitty. Anna Cathcart as Kitty Song Covey in episode 102 of XO, Kitty. Cr. Park Young-Sol/Netflix Β© 2023
Foto: PARK YOUNG-SOL/NETFLIX/
Jakarta -

XO, Kitty bukanlah To All The Boys I've Loved Before meskipun serial ini adalah spin-off dari trilogi yang membesarkan nama Lana Condor dan Noah Centineo tersebut. Dengan Kitty (Anna Cathcart) sebagai karakter utamanya, jangan mengharapkan sesuatu yang panas seperti adegan ciuman di jacuzzi antara Lara Jean dan Peter Kavinsky. Meskipun XO, Kitty tetap membahas tentang seks, percintaan anak muda lengkap dengan karakter gay dan lesbian, serial ini lumayan jinak.

Kalau Anda menonton trilogi To All The Boys, pasti Anda tahu kalau Kitty alias adiknya Lara Jean punya pacar cowok korea bernama Dae (Choi Min-young). Kitty punya rencana untuk pindah dari sekolah dari Amerika ke Korean Independent School of Seoul (KISS) karena dua alasan. Pertama, sekolah ini adalah alma mater mendiang ibunya. Dua, Dae ada disana. Menghabiskan SMA dengan pacar sepertinya ide yang menarik bukan? Tentu saja Kitty pindah ke Korea tanpa berkabar dengan Dae yang akhirnya membuat masing-masing terkejut.

Dae ternyata tidak single. Dia ternyata punya pacar anak orang kaya bernama Yuri (Gia Kim). Yang tidak Kitty ketahui adalah Dae pura-pura berpacaran dengan Yuri karena sebagai anak orang kaya, Yuri dilarang melakukan hal-hal yang bisa membuat keluarga mereka terekspos oleh media. Seerti pacaran dengan cewek misalnya. Seakan drama ini belum cukup, nama Kitty yang membingungkan membuat administrasi sekolah salah memasukkan namanya dan ia pun tinggal seasrama dengan cowok, termasuk si nyebelin Min Ho (Sang Heon Lee).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau Anda gemar menonton tontonan remaja, semua konflik yang pernah Anda saksikan XO, Kitty akan terasa familiar. Ada plot salah paham, ada plot musuh-jadi-kekasih, ada plot musuh-jadi-teman, ada rahasia tentang orang tua dan tentu saja love and hate relationship dengan guru. Semua hal tersebut mewarnai 10 episode XO, Kitty yang dibuat oleh kreator bukunya sendiri, Jenny Han. Meskipun terasa generik dan lumayan formulaic, berita baiknya adalah XO, Kitty dipersembahkan dalam ukuran mini. Satu episodenya jarang ada yang lebih dari setengah jam. Cliffhanger yang ada di akhir episodenya tidak terlalu brutal sehingga menikmati serial ini Anda tidak perlu berkomitmen seserius itu.

Perbedaan treatment kisah cinta antara serial ini dengan trilogi I've Loved Before memang terasa sekali. Tapi setelah menyaksikan 10 episodenya, saya tersadar bahwa dua karakter yang ada di dalamnya berada di fase yang berbeda. Kalau Lara Jean agak lebih dewasa, Kitty digambarkan baru memasuki remaja. Itulah sebabnya pengembangan kisah dan konfliknya agak lebih jinak jika dibandingkan dengan film yang menginspirasi serial ini. Itu juga sebabnya bagian percintaan dalam XO, Kitty terasa lebih lembut dan terasa sedikit lebih lugu.

ADVERTISEMENT

Sebagai penonton drama korea, XO, Kitty adalah sebuah pengalaman menarik karena saya diajak untuk melihat Korea dari point of view orang Amerika. Ada beberapa adegan yang terasa sekali bahwa kreatornya kurang paham dengan budaya Korea (penggambaran Yuri sebagai anak orang kaya yang belanjanya kurang hedon atau bagaimana acara pesta yang tidak ada brutal-brutalnya sama sekali). Ada juga momen-momen yang menggemaskan seperti ketika Kitty memutuskan untuk merayakan hari raya Chuseok bersama teman-temannya yang tidak pulang.

Cathcart tetap asyik membawakan peran Kitty di lingkungan yang selama ini hanya ada di orbit Lara Jean. Menarik juga melihat bagaimana Kitty berinteraksi dengan guru, teman atau cowok-cowok yang dia taksir. Chemistrynya dengan Sang Heon Lee lebih mencuri perhatian daripada aksinya dengan Choi Min-young. Apakah ini faktor aktor atau memang Jenny Han memutuskan kisah yang berbeda untuk petualangan Kitty berikutnya? Saya jadi tak sabar untuk melihat semester Kitty berikutnya.

XO, Kitty dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(tia/tia)

Hide Ads