Black Knight, serial Netflix terbaru yang diadaptasi dari webtoon karya Lee Yun-kyun, mungkin secara sekilas tidak memiliki kesamaan dengan Squid Game. Black Knight berlatar di dunia pascakiamat sedangkan Squid Game terjadi di masa sekarang. Black Knight menggambarkan dunianya yang suram dengan warna oranye, Squid Game mengkontraskan kekerasan yang ia usung dengan warna-warni yang ceria. Tapi di balik itu semua, keduanya memiliki kesamaan yang jelas. Dua-duanya membicarakan betapa buruknya kapitalisme. Dan Netflix pasti menginginkan serial ini untuk menjadi hit seperti halnya Squid Game.
Dari awal serial ini dibuka, kita langsung diberi tahu bahwa 40 tahun lalu sebuah komet jatuh ke Bumi dan akhirnya membuat udara menjadi beracun. Hanya satu persen orang yang selamat. Orang-orang di Korea sendiri hidup dalam kesengsaraan. Yang selamat tinggal di sebuah rumah susun. Orang-orang yang tinggal di sini adalah orang-orang yang memiliki QR-code di tangannya, orang-orang terpilih. Sementara para refugee harus tinggal di jalanan alias gurun pasir yang menyiksa.
Di dunia ini ada sebuah pekerjaan yang menjadi idaman banyak orang: kurir. Tugas mereka adalah mengantarkan oksigen dan makanan ke orang-orang di rumah susun. Truk mereka yang berisi oksigen dan makanan tentu saja menjadi incaran para refugee yang ingin hidup dengan layak. Inilah yang membuat kurir atau dalam serial ini disebut Knight, tidak hanya harus jago mengemudi tapi juga harus jago menjaga diri. Mereka harus bisa menavigasi jalanan yang tidak bersahabat (belum lagi kalau ada tornado pasir) dan para perampok yang mau menjarah bawaan mereka. Dan 5-8 (Kim Woo Bin) adalah kurir paling jago yang ada saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi penonton yang skeptis dengan produksi Korea, Black Knight mungkin bisa jadi tontonan yang akan mengubah persepsi itu. Hollywood bukan lagi satu-satunya negara pencipta konten dengan desain produksi yang mengagumkan. Black Knight menampilkan visual yang tidak hanya mengagumkan tapi juga desain produksi yang mumpuni. Sepanjang enam episode, saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka bisa membuat dunia yang gelap ini. Jalanan yang kering, gurun yang luas, kompleks rumah susun yang padat semuanya dibuat dengan baik.
![]() |
Secara plot, Black Knight tidak semencengkeram Squid Game (atau bahkan produksi Netflix lainnya seperti D.P. atau The Glory) tapi ia tetap menyajikan intrik yang padat dalam enam cerita. Saking padatnya kadang saya merasa terlalu banyak hal yang dibahas dalam serial ini. Dari teori konspirasi soal wacana relokasi warga, plot penculikan, sampai vaksin. Tentu saja dengan bumbu orang-orang kaya menyebalkan yang mau meraih sukses dengan menginjak-nginjak orang miskin.
Yang mengejutkan dari Black Knight justru adalah hubungan antara 5-8 dengan Sa Wol (Kang You Seok) yang menjadi jantung serial ini. Sa-wol adalah seorang refugee yang ingin menjadi kurir seperti 5-8 dan keduanya akhirnya terlibat dalam hubungan mentor dan murid. Dengan kepribadian yang sama sekali berbeda, interaksi antara keduanya menjadi highlight serial ini. Dan bukan kebetulan kalau adegan-adegan yang seru biasanya melibatkan Sa Wol seperti adegan kejar-kejaran.
Dengan jumlah episode yang tidak banyak, Black Knight adalah serial sci:fi action yang patut Anda cicip jika Anda menyukai genre yang satu ini. Kalau Anda penggemar Kim Woo Bin, yang satu ini jelas tidak boleh dilewatkan. Oppa yang satu itu membuat Black Knight menjadi dua kali lebih keren hanya dengan dia muncul di layar.
Baca juga: Review The Mother: J-Lo Yang Perkasa |
Black Knight dapat disaksikan di Netflix.
---
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(aay/aay)