(tulisan ini mengandung spoiler You season 4 bagian 1)
Keputusan Netflix untuk memecah musim keempat You menjadi dua bagian ternyata ada alasannya. Alasan tersebut saya temukan di bagian keduanya.
Seperti halnya buku misteri yang dibahas oleh karakter utamanya di kelas, You bermain-main dengan ekspektasi. Kalau bagian pertamanya adalah pembukaan, bagian kedua adalah isi yang sebenarnya. Yang membuat bagian kedua ini semakin menggigit adalah kenyataan bahwa ini saatnya untuk Joe Goldberg (Penn Badgley) bersinar.
Di bagian pertama Joe Goldberg menyamar menjadi Profesor Jonathan Moore, seorang dosen literatur yang terseret dalam kasus pembunuhan yang melibatkan orang-orang kaya. Di penutupnya penonton diberi tahu bahwa pembunuhnya adalah Rhys Montrose (Ed Speleers), seorang penulis buku terkenal yang sekarang ingin terjun ke dunia politik. Joe terpaksa menjadi tangan kanannya karena Montrose ternyata tahu siapa dia sebenarnya.
Dinamika hubungan antara Joe dan Montrose sangat menarik karena keduanya seperti gambar yang berbeda di koin yang sama. Dua-duanya mampu melakukan hal-hal yang buruk dengan pencitraan yang baik. Sementara Montrose tampil di publik untuk menjadi 'tangan rakyat' yang berbakti, Joe selalu mempunyai alasan untuk melakukan hal-hal yang buruk. Ada saja justifikasinya kenapa selalu ada jejak darah kemana pun dia pergi.
Cara paling nikmat menikmati You musim keempat bagian dua ini sebenarnya adalah tanpa tahu apa-apa sama sekali tentang kejutan yang ada di dalamnya. Para penulis serial ini dengan lumayan brilian menciptakan episode demi episode yang penuh dengan twist sehingga susah sekali saya untuk menjelaskan apa yang terjadi di bagian kedua ini.
Singkatnya: apapun yang kita ketahui tentang bagian pertama tidak selalu benar.
Di bagian pertama saya kagum dengan betapa mulus para pembuat You untuk selalu me-reset dirinya menjadi sesuatu yang baru meskipun menawarkan kejutan yang sama. Hal tersebut ternyata tetap diaplikasikan di bagian kedua ini. Joe memang tidak banyak bergaul dengan sosialita-sosialita seperti di bagian pertama. Tapi itu justru membuat bagian kedua ini sungguh menggigit karena semuanya tentang Joe.
Ada banyak sekali kejutan yang disiapkan oleh pembuat You untuk bagian kedua. Tapi mungkin Anda perlu memegang sesuatu untuk menyaksikan apa yang terjadi di episode 8. Twist yang disajikan pembuat You tidak hanya lezat dan menggigit tapi juga membuat penonton yang selama ini halu bahwa Joe Goldberg adalah karakter yang baik, disadarkan oleh pembuatnya bahwa karakter ini memang sociopath sekaligus psycopath. Untuk pertama kalinya, penonton melihat Joe dari point of view orang lain dan untuk pertama kalinya wujud Joe menjadi terlihat sangat transparan.
Tentu saja tidak semua twist dan plot terasa make sense. Tapi justru itu memang salah satu daya tarik utama serial ini. Ia membuat segala situasi menjadi over-the-top bahkan semua hal yang terasa seperti telenovela tetap terasa grounded dan asyik untuk dinikmati. Semua hal-hal yang terasa tidak make sense juga terasa invalid karena di tengah-tengah bagian kedua ini pembuatnya mengatakan dengan keras-keras bahwa Joe adalah narator yang sangat tidak bisa diandalkan.
Semua aktor dalam You musim keempat ini melaksanakan tugasnya dengan baik. Tilly Keeper sebagai Lady Phoebe berhasil mencuri perhatian. Amy-Leigh Hickman sebagai Nadia mungkin bukan Jenna Ortega tapi sosoknya sangat mudah untuk membuat karakter ini dicintai. Charlotte Ritchie sebagai love interest memang bukan Victoria Pedretti tapi ia sangat cocok untuk menjadi pasangan yang pantas bagi Joe.
Sementara Tati Gabrielle akan mengoyak hati Anda, Ed Speleers berhasil menjadi bayangan yang baik untuk karakter Joe Goldberg. Tapi memang, tidak bisa dipungkiri bahwa You bagian kedua ini adalah panggungnya Penn Badgley. Dengan semua roller coaster emosi yang dilalui oleh Joe selama lima episode ini, Penn Badgley mengeksekusi semuanya dengan sempurna. Semakin Joe terpuruk, semakin lezat pula penampilan Badgley.
Netflix memang belum mengumumkan apakah ada musim kelima You. Tapi dengan ending yang sungguh membuat penasaran (sekaligus membuat Anda kesal tapi pada saat yang bersamaan sangat make sense), tidak mungkin ini terakhir kalinya kita menyaksikan petualangan Joe Goldberg. Masih banyak cerita (dan darah) yang menanti Joe.
Baca juga: Keberadaan dan Nasib Anna Delvey |
You dapat disaksikan di Netflix.