Goodnight Mommy langsung memulai filmnya dengan pertanyaan penting. Saudara kembar Elias dan Lukas (Cameron Crovetti dan Nicholas Crovetti) pulang ke rumah mereka setelah menghabiskan waktu dengan ayahnya dan melihat bentuk ibu mereka (Naomi Watts) agak sedikit aneh. Aneh karena sekarang wajahnya ditutupi oleh perban. Kata dia, dia baru saja operasi plastik yang menurutnya sangat krusial untuk kariernya.
Tapi ternyata bukan hanya bentuknya saja yang menjadi misteri. Kelakuan ibu mereka juga mulai aneh. Tidak hanya dia suka marah-marah, ibu mereka sepertinya juga lupa dengan ritual-ritual yang mereka suka lakukan bersama. Ditambah dengan kenyataan bahwa si ibu gemar membuang gambar-gambar mereka, dua bersaudara ini merasa bahwa sang ibu sepertinya bukan ibu mereka. Sekarang, dua saudara ini mulai menyelidiki siapakah sebenarnya perempuan di balik perban tersebut.
Goodnight Mommy ini adalah jenis film yang sensasi menontonnya bergantung apakah Anda menonton versi aslinya yang dibuat oleh sutradara Veronika Fran dan Severin Fiala yang lumayan memberikan kesan mendalam. Kalau Anda belum menonton versi Austria-nya, kemungkinan besar Anda akan terhibur (atau lebih tepatnya terganggu) dengan film ini. Tapi kalau Anda sudah menonton versi aslinya, Goodnight Mommy versi 2022 ini sepertinya hanya akan membuat Anda kesal.
Sebenarnya Goodnight Mommy garapan Matt Sobel ini (yang menggarap dua episode miniseri Brand New Cherry Flavor untuk Netflix yang sangat Saya rekomendasikan) lumayan mengerjakan tugasnya dengan baik. Ia berhasil membuat atmosfer yang merinding dan ia juga mengarahkan Naomi Watts ke level menyeramkan yang sangat dibutuhkan film ini. Ini hal yang perlu dipuji mengingat Naomi Watts hanya bergantung pada matanya saja mengingat seluruh wajahnya dilapisi oleh perban.
Sayangnya, Matt Sobel dan penulis skrip Kyle Warren tidak menambah hal yang baru sehingga film ini terasa sekali sebagai usaha yang tidak perlu selain menyenangkan penonton yang malas membaca subtitle.
Goodnight Mommy versi aslinya berhasil menjadi tontonan yang mengganggu karena tidak hanya penonton diletakkan di kepala kedua bocah tokoh utamanya, pembuatnya juga menaruh adegan-adegan yang tidak lazim sehingga rasa ngerinya bertambah. Di versi aslinya, dua bocah ini punya peliharaan yang sama sekali tidak menggemaskan. Selain versi aslinya rasa sendiriannya terasa begitu mencekam, akhir ceritanya juga lebih gila. Babak terakhir Goodnight Mommy versi Austria tidak hanya jauh lebih mengganggu dari adaptasi ini tapi juga meninggalkan bekas yang mendalam.
Kyle Warren mencoba menyuntikkan rasa manusiawi kepada karakter-karakternya. Berbeda dengan versi aslinya yang dingin, pembuat Goodnight Mommy versi baru mencoba menarik penonton untuk simpati kepada karakter-karakternya. Ini adalah pilihan yang menarik meskipun hasil akhirnya tidak menambah film ini menjadi lebih menyeramkan. Ternyata pendekatan dingin yang dilakukan oleh kreator Goodnight Mommy versi asli membuat kengerian cerita ini jauh lebih terasa.
Tapi meskipun begitu, sebagai remake, Goodnight Mommy bukan sepenuhnya film yang buruk (terutama jika Anda membandingkan dengan teman-temannya yang lain). Sobel bisa membuat adegan-adegan yang kelihatannya creepy meskipun sebenarnya kalau dilihat-lihat, adegan tersebut sangat sederhana. Naomi Watts juga memberikan sesuatu yang luar biasa.
Sayangnya, Goodnight Mommy terjebak pada dosa film remake: ia gagal memberikan alasan kenapa film ini harus dibuat kalau film aslinya jauh lebih perkasa.
Goodnight Mommy dapat disaksikan di Amazon Prime.
---
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(aay/aay)