Review The Next 365 Days: Film Terburuk Tahun Ini

Review The Next 365 Days: Film Terburuk Tahun Ini

Chandra Aditya - detikHot
Kamis, 25 Agu 2022 18:02 WIB
Cuplikan adegan di The Next 365 Days.
Cuplikan adegan di The Next 365 Days. Dok. Netflix
Jakarta -

Belum genap setengah tahun sejak rilisnya 365 Days: This Day, sekuel dari 365 Days penutup trilogi yang diberi judul The Next 365 Days sudah rilis. Kenapa Netflix mau tetap merilisnya meskipun film keduanya mendapatkan rating 0% di RottenTomatoes adalah misteri. Bisa jadi mereka memang sudah syuting back-to-back. Atau mungkin memang tetap ada yang menonton franchise ini meskipun kualitasnya sangat buruk.

The Next 365 Days dibuka dengan jawaban atas misteri dari cliffhanger dari film keduanya. Laura (Anna-Maria Siecklucka) selamat atas kejadian tembak-tembakan ala telenovela di akhir film sebelumnya yang melibatkan saudara kembar Massimo (Michele Morrone) dan mantan yang patah hati. Hubungan Laura dan Massimo sendiri adem ayem saja.

Mereka masih bermesraan dan masalah mereka tidak pernah lepas dari seks. Massimo yang seorang gangster jahat menolak berhubungan seks dengan Laura yang baru selesai operasi dan Laura ngambek. Konflik ini terjadi dalam sepuluh menit pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya tidak tahu dengan jelas apa yang membuat hubungan Laura dan Massimo renggang mengingat mereka adalah orang-orang paling birahi yang pernah saya lihat di layar kaca, tapi yang jelas mereka berdua memutuskan untuk rehat dari hubungannya. Laura memutuskan untuk balik kerja di departemen fashion dan Massimo... meneruskan untuk menjadi gangster dan orang cakep yang masuk ke klub seks.

ADVERTISEMENT

Di film ini, adegan sedih harus ditampilkan di sebuah tempat dimana perempuannya menunjukkan belahan dada dan orang-orang melakukan aktivitas mesum di depan umum sementara musik pop menyala keras. Karena masih ada satu setengah jam lagi plot yang harus diisi, maka penulis skripnya kemudian menampilkan lagi sosok laki-laki yang sempat membuat Laura galau sebelumnya. Nacho (Simone Susinna) hadir dan membuat pikirannya kacau.

Cuplikan adegan di The Next 365 Days.Cuplikan adegan di The Next 365 Days. Foto: Dok. Netflix

Bahkan ia sampai bermimpi menyaksikan Nacho mencium Massimo. Apa arti ini semua? Apakah Laura akan kembali ke pelukan Massimo? Atau lebih baik dia dengan Nacho saja?

Ketika saya menonton film keduanya, saya berpikir bahwa tidak mungkin ada film yang lebih jelek dari ini. 365 Days: This Day adalah dua jam yang tidak pernah akan saya dapatkan lagi. Tidak ada cerita di dalamnya selain orang-orang tampan dan cantik bercinta dengan musik pop jelek di belakangnya.

Tapi ternyata jika dibandingkan dengan film ini, film kedua tersebut masih bisa dibilang ada usaha. Penulis skripnya (ditulis oleh empat orang: Tomasz Kimala, Barbara Bialowas, Tomasz Mandes, Blanka Lipinska) berusaha memberikan twist dengan menaruh saudara kembar Massimo yang jahat dan juga saingan Massimo yang tak kalah rupawan.

Endingnya pun juga lumayan mengejutkan. The Next 365 Days disisi lain tidak memperlihatkan usaha sama sekali. Sampai akhir film pun saya tidak mendapatkan apa-apa selain aktor-aktris tampan-cantik berlarian kesana kemari, mengenakan busana yang gemerlapan, berdiri di tempat yang photogenic dan berusaha keras untuk terlihat serius.

Sejujurnya, ini tugas yang susah mengingat semua dialog yang ada di film ini seperti ditulis oleh anak SD. Pertama kali melihat film pertamanya, 365 Days, saya memang terkejut dengan apa yang ditawarkan film tersebut. Adegan seksnya tanpa tedeng aling-aling, seolah-olah mengejek serial Fifty Shades of Grey yang waktu itu masih menjadi salah satu film komersial dengan tema seks yang populer.

Cuplikan adegan di The Next 365 Days.Cuplikan adegan di The Next 365 Days. Foto: Dok. Netflix

Tapi mungkin kita semua menonton film tersebut karena kita semua stuck di tengah pandemi. Karena setelah saya menontonnya lagi, film pertamanya pun juga tak memberikan apa-apa selain adegan seks yang menghebohkan. Buruknya, ia memberikan warisan dua film berikutnya yang sungguh-sungguh tak bisa ditonton.

Saya sama sekali tidak merekomendasikan film ini bahkan kalau Anda menonton dua film sebelumnya. Anda tidak akan kehilangan apa-apa kalau pun Anda melewatkan yang satu ini. Kalau pun Anda penasaran dengan The Next 365 Days, saya sarankan Anda menontonnya sambil melakukan kegiatan lain seperti mencuci piring, masak atau setrika baju karena begitu film berakhir, setidaknya pekerjaan rumah Anda beres.

The Next 365 Days dapat disaksikan di Netflix.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(ass/ass)

Hide Ads