Ada banyak alasan kenapa Anda harus menyaksikan The Roundup, film aksi komedi terbaru karya sutradara Lee Sang-yong. Kalau Anda penggemar Ma Dong Seok atau Don Lee, yang satu ini sudah tidak bisa dilewatkan. Kalau Anda baru saja menyelesaikan drama korea My Liberation Notes dan kangen dengan sosok Pak Gu, aksi Son Suk-ku dalam film ini jelas akan membayang-bayangi Anda. Dan terakhir, kalau Anda mencari hiburan seru berkualitas tapi tanpa mikir serius-serius, The Roundup menawarkan itu semua.
The Roundup sebenarnya adalah sekuel dari film berjudul The Outlaws. Berita bagusnya adalah Anda tidak perlu menonton film pertamanya untuk bisa menikmati film ini. Film ini ditulis dengan cukup rapi dengan karakter-karakter yang menarik sehingga Anda bisa langsung "akrab" dengan karakter-karakternya bahkan tanpa perlu nonton film pertamanya.
Dalam The Roundup Ma Dong Seok berperan sebagai Ma Seok-do, seorang detektif yang saking jagonya berkelahi bisa jadi dia adalah superhero. Jangan khawatir untuk menangkap penjahat kalau ada dia. Dengan sekali hantam, siapapun akan mencelat kena tembok. Bersama dengan Kapten Jeon Il-Man (Choi Gwi-hwa), Ma Seok-do pergi ke Vietnam untuk menangkap seorang tersangka sebuah tindakan kriminal. Ternyata sesampainya disana, ia dan si kapten menemukan masalah yang lebih pelik. Ada kasus pembunuhan yang melibatkan warga Korea.
Tentu saja Ma Seok-do dan si kapten tidak bisa berbuat banyak. Ini bukan wilayah mereka. Semuanya berada dalam yurisdiksi polisi Vietnam. Tapi si Ma Seok-do "gatal" untuk menangkap si penjahat. Apalagi setelah dia tahu kalau korban pembunuhan adalah seorang anak dari bos mafia Korea. Dan ketika akhirnya si penjahat mampir ke Korea untuk balas dendam, Ma Seok-do dan kawan-kawan siap untuk menangkapnya.
Dalam 106 menit, The Roundup adalah sebuah film yang sangat menyenangkan karena ramuannya cukup berhasil untuk membuat waktu berjalan terasa cepat. Konfliknya utamanya dijelaskan dengan cukup rapi dan sama sekali tidak njelimet. Musuh utamanya jelas. Kucing-kucingannya dimainkan dengan rapi. Dan yang membuat The Roundup sangat meriah adalah humor-humornya sangat berfungsi dengan baik. Anda mungkin menonton film ini karena adegan aksinya tapi di akhir film, saya yakin, yang Anda kangenin dari film ini adalah interaksi karakter-karakternya yang sangat kocak. Terutama dinamika hubungan antara Ma Seok-do dengan Kapten Jeon Il-Man. Dua orang ini membuat suasana menjadi sangat meriah.
Kalaupun skripnya terlalu sederhana dan tidak sekompleks katakanlah Veteran, tapi setidaknya The Roundup memiliki amunisi lain: adegan aksinya. Agak mengejutkan sebenarnya kali pertama melihat The Roundup karena film ini mempunyai mood yang agak lebih menyeramkan dibandingkan film aksi serupa. Vibe-nya lebih kasar dan secara keseluruhan dia menampilkan adegan-adegan yang lebih berdarah. Ini sangat kontras dengan humor-humor receh yang ia jahit sepanjang film. Tapi setelah pertemuan pertama karakter Ma Dong-seok dengan Son Suk-ku untuk pertama kalinya di sebuah apartemen, Anda akan berteriak penuh keseruan. Dan keseruan itu berlanjut sampai di akhir film. Kameranya bergerak liar mengikuti koreografi pertarungan yang dibuat dengan sangat seru sementara para aktornya menjual semua adegan itu dengan sangat meyakinkan. Kalau Anda tergemas-gemas menyaksikan aksi Son Suk-ku dalam My Liberation Notes, bersiap-siaplah merinding ketakutan melihat sosoknya dalam film ini. Son Suk-ku benar-benar menyeramkan.
Tentu saja sebagai komandan utama, Ma Dong-seok tampil prima dalam film ini. Dia adalah pahlawan dan film ini terasa seperti film superhero. Terus kenapa kalau karakternya hampir tidak pernah terluka sepanjang film? Ketidakmasukakalan ini justru yang membuat The Roundup menjadi seru karena dia membuat saya nyaman bahwa di akhir film, semuanya akan baik-baik saja. Dengan klimaks yang seru di dalam sebuah bus, The Roundup adalah tontonan menyenangkan yang harus Anda saksikan di layar raksasa bersama teman-teman. Film seperti The Roundup adalah alasan kenapa kita keluar dari bioskop dengan wajah sumringah di wajah.
The Roundup dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Simak Video "Video Kaleidoskop 2024: 10 Film Korea Ter-daebak! "
(wes/wes)