Review The Last Duel: Bertarung Sampai Mati Demi Harga Diri

Review The Last Duel: Bertarung Sampai Mati Demi Harga Diri

Candra Aditya - detikHot
Rabu, 19 Jan 2022 10:46 WIB
The Last Duel
(Foto: dok. Scott Free Productions; Pearl Street Films; TSG Entertainment) Review The Last Duel: Bertarung Sampai Mati Demi Harga Diri
Jakarta -

"Bukankah Ridley Scott baru saja merilis House of Gucci beberapa bulan yang lalu?" Ya. Ridley Scott (yang saat ini berumur 85 tahun) ternyata justru semakin rajin berkarya. Seorang maestro yang berkali-kali membuat film yang spektakuler (Alien, Blade Runner, Thelma & Louise, Gladiator), Ridley Scott berhasil membuat delapan film selama satu dekade terakhir. Dan jenis film yang ia buat selalu beragam. Dari nostalgia masa lalu (Prometheus, Alien: Covenant), thriller artsy yang semakin ke sini semakin terlihat menarik (The Counselor), film untuk umpan Oscar (All The Money In The World, House of Gucci), blockbuster semua umur (The Martian). Satu-satunya film yang mungkin berakhir menjadi film yang tidak memorable selama satu dekade terakhir mungkin adalah Exodus: Gods and Kings. Film yang kalau dibuat sekarang pasti akan mendapatkan protes dari netizen karena casting-nya yang ngaco.

The Last Duel, film Ridley Scott terbaru (dirilis sebelum House of Gucci di Amerika) yang sekarang tayang di Disney+ Hotstar, adalah film Ridley Scott yang menunjukkan bahwa dia masih seorang maestro bercerita yang kompeten. Kalau Anda mencintai Gladiator atau Kingdom of Heaven (semakin kesini semakin terasa epik, apalagi versi director's cut-nya), mungkin The Last Duel adalah film yang tepat untuk Anda.

Berlatar di Perancis tahun 1336, The Last Duel mempunyai premis yang sederhana meskipun cara berceritanya tidak se-simple itu. Jean de Carrouges (Matt Damon) menantang temannya, seorang squire bernama Jacques Le Gris (Adam Driver) untuk duel sampai mati karena istrinya, Marguerite (Jodie Comer, diculik dari serial Killing Eve), menuduh Le Gris memperkosanya. The Last Duel kemudian mengolah cerita ini dengan membaginya dalam tiga babak menurut point of view masing-masing tokoh utama; Carrouges, Le Gris dan Marguerite; yang akhirnya menjadikan The Last Duel sebagai tontonan yang sangat menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditulis oleh Nicole Holofcener, Ben Affleck dan Matt Damon (duo ini pernah memenangkan Oscar Best Screenplay dua dekade lalu lewat Good Will Hunting), The Last Duel terasa klasik dan modern pada saat yang bersamaan karena isu yang ia bahas. Sangat mudah sekali membayangkan bagaimana respons orang-orang di Perancis pada abad ke-14 tentang kasus pemerkosaan. Terutama jika si pelaku merupakan orang terhormat. Dan inilah yang menjadikan The Last Duel menjadi modern karena sampai sekarang hal ini pun menjadi isu yang penting di kehidupan kita.

Dengan tiga point of view yang berbeda untuk menceritakan kejadian yang sama, tentu saja The Last Duel bergantung dengan kemampuan para aktornya. Trio Matt Damon, Adam Driver dan Jodie Comer sangat tidak mengecewakan untuk mengerjakan tugas ini. Di versi ceritanya, Carrouges tampak seperti laki-laki sejati yang baik dan amanah. Seiring dengan bergantinya point of view, ia menjadi sosok yang berubah dan Matt Damon paham akan hal ini. Adam Driver juga sama mengesankannya. Ia justru jauh lebih beringas di sini daripada aksinya di House of Gucci yang terlalu lempeng (kalah lebay dengan Jared Leto, Lady Gaga dan Al Pacino).

ADVERTISEMENT

Jodie Comer mungkin terasa seperti bintang tamu di dua jam pertama karena ia hanya hadir sebagai "peran pembantu" di versi Carrouges dan Le Gris. Tapi begitu The Last Duel mengajak penonton untuk melihat kejadian yang asli, film ini berubah menjadi dua kali lipat lebih menarik dan seru. Filmnya berubah dari sekedar "cowok-cowok jaman dulu siap-siap berperang" menjadi sebuah kisah perjuangan seorang perempuan yang lumayan kuat. Lihat bagaimana Marguerite mempertahankan kebenaran meskipun temannya pergi dan ibu mertuanya membujuk untuk berhenti menuduh Le Gris atas kasus pemerkosaan yang ia lakukan.

Klimaks The Last Duel sama sekali tidak mengecewakan. Ridley Scott tidak pernah lupa dengan kemampuan berceritanya yang dahsyat. Setelah dua jam lebih persiapan, penonton diajak ke sebuah duel yang tidak hanya keras dan sadis tapi juga dengan pertaruhan yang sangat besar karena penonton sudah dibekali dengan konteks yang jelas. Dengan ending yang apik, The Last Duel adalah sebuah tayangan klasik yang wajib Anda tonton.

The Last Duel dapat disaksikan di Disney+ Hotstar.

--

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(aay/aay)

Hide Ads