Dalam A Whisker Away kita bertemu dengan Miyo Sasaki (disuarakan oleh Mirai Shida), seorang gadis yang sangat menyukai teman sekelasnya Kento Hinode (disuarakan oleh Natsuki Hanae). Menyukai mungkin adalah kata yang halus karena Miyo sepertinya lebih ke terobsesi dengan Kento. Lebih parahnya lagi, perasaannya ini sepertinya hanya satu arah. Kento yang uber cool terlalu dingin untuk menunjukkan apapun yang ia rasakan.
Masalahnya adalah sebagai seorang gadis remaja Miyo sangat heboh. Dia suka teriak-teriak dan mengganggu teman-temannya. Bahkan dia sering kali menjaili Kento meskipun Kento kelihatannya tidak peduli. Satu-satunya yang bisa memahami kelakuan Miyo yang akrab dipanggil Muge hanyalah sahabatnya. Dan ia pun kadang-kadang lelah dengan kelakuan Miyo alias Muge ini.
Satu rahasia yang tidak semua orang tahu adalah Miyo memiliki topeng yang didapatnya dari Penjual Topeng, yang berbentuk seperti kucing raksasa, yang dapat merubahnya menjadi kucing. Tiap pulang sekolah ia memakai topeng tersebut dan berubah menjadi kucing kemudian pergi ke rumah Kento agar taksirannya mengelus-ngelusnya dengan gemas. Kento pun memanggil jelmaan kucing Miyo ini sebagai Taro.
Lama kelamaan ia menjadi kucing, Miyo pun mulai kehilangan jati diri. Apalagi ketika si Penjual Masker menawarkan keabadian hidup menjadi kucing kepadanya. Apakah akhirnya Miyo menerima tawaran ini agar dia bisa selalu dekat dengan cintanya?
A Whisker Away adalah salah satu contoh produk hiburan yang tadinya harus tayang di bioskop tapi langsung dilempar ke streaming service karena kasus Covid-19. Diproduksi oleh studio Studio Colorido, Toho Animation dan Twin Engine, A Whisker Away menawarkan kemegahan animasi yang hanya bisa diberikan oleh kreator dari negeri sakura tersebut. Secara presentasi, gambar yang ditawarkan A Whisker Away sangat mempersona. Visualnya aduhai cantiknya. Warna-warnanya membius. Gerakan karakternya mulus. Setiap frame bisa dicopot dan dijadikan wallpaper.
![]() |
Sutradara Junichi Sato dan Tomotaka Shibayama membawa A Whisker Away lebih ke arah romansa daripada sihir-sihiran. Meskipun kalau dipikir secara logika apa yang dilakukan karakter utamanya agak creepy, tapi di tangan mereka berdua apa yang dilakukan Muge terasa polos dan suci. Inilah salah satu hal yang bisa diberikan oleh animasi Jepang. Ia bisa membuat sesuatu yang terasa konyol menjadi terasa gemas atau romantis.
Judul A Whisker Away tentu saja bukan sebuah kebetulan. Ia langsung mengingatkan penonton kepada Spirited Away, salah satu masterpiece Ghibli. Kesamaan diantara mereka berdua mungkin terletak di bagian penutup film ini. Dalam final yang lumayan menegangkan penonton diajak untuk masuk ke dunia kucing gaib yang lumayan mempesona. Tidak seluar biasa Spirited Away memang (susah sekali untuk bisa mengalahkan studio ganas yang satu itu) tapi sekuens tersebut setidaknya membuat film ini menjadi lebih terasa magis dan seru.
Meskipun receh dan endingnya gampang ditebak, A Whisker Away tetap menjadi tontonan yang patut Anda simak. Selain banyak kochenk gemas berkeliaran, A Whisker Away juga siap mengantarkan Anda ke sebuah kisah percintaan yang sungguh unyu. Dengan presentasi audio visual yang paten, apa lagi yang Anda tunggu?
A Whisker Away dapat disaksikan di Netflix
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(tia/tia)