'Knives Out': Misteri Pembunuhan yang Legit

'Knives Out': Misteri Pembunuhan yang Legit

Candra Aditya - detikHot
Sabtu, 14 Des 2019 12:25 WIB
Foto: Knives Out (imdb)
Jakarta - Harlan Thrombey (Christopher Plummer) ditemukan tewas dengan leher tersayat pisau. Sebagai seorang novelis misteri sukses yang sangat terkenal, tragedi ini tidak hanya mencuri perhatian, tapi juga
membuat semua anak cucunya panik. Apalagi ketika Benoit Blanc (Daniel Craig), seorang detektif muncul dan menyelidiki penyebab kematian si Thrombey. Dan seperti kebanyakan misteri pembunuhan lainnya, semua orang berpotensi menjadi pembunuh.

Anak pertamanya, Linda (Jamie Lee Curtis), mempunyai bisnis real estate dengan suaminya, Richard (Don Johnson). Meskipun Linda sepertinya punya hubungan baik dengan suami, namun Richard sepertinya terlibat dalam suatu argumen serius dengan Harlan yang sepertinya bisa jadi motif kenapa Harlan terbunuh. Anak mereka, Ransom (Chris Evans), adalah seorang anak muda hedonis yang memilih untuk menghabiskan waktunya untuk foya-foya dan tidak pernah melakukan pekerjaan apa pun.

Anak kedua Harlan adalah Walt (Michael Shannon) yang mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan penerbitan keluarga. Walt terlihat seperti mempunyai kuasa atas bisnis keluarga, tapi sebenarnya tidak. Dan pada pesta ulang tahun Harlan, Walt terlibat adu cekcok dengan bapaknya. Anaknya yang bernama Jacob (Jaeden Martell) juga tidak berkontribusi apa-apa terhadap keluarga, karena tangannya terikat dengan ponsel dan pandangan politiknya yang ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada Joni (Toni Collette), menantu Harlan dari putranya yang sudah tiada. Joni adalah seorang lifestyle guru yang mempromosikan hidup sehat dan energi-energi positif. Bisnisnya sepertinya tenggelam dan uang dari Harlan adalah hal yang membuatnya bertahan. Apalagi biaya sekolah anaknya, Meg (Katherine Langford), cukup mahal. Suntikan subsidi dari Harlan sangat membantu untuk membuat mereka hidup nyaman.

Dan puzzle terakhir dari semua misteri ini adalah Marta (Ana de Armas), suster pribadi Harlan. Semua orang di rumah tidak pernah ada yang tahu dengan jelas asal dia dari mana (yang mana menjadi running joke film ini) dan semua orang sok-sokan menganggap dia adalah keluarga, tapi sebenarnya di dalam diri mereka yang paling dalam, mereka tahu bahwa Marta hanyalah turis. Marta hanyalah pembantu. Marta adalah suster. Perlahan petunjuk demi petunjuk bermunculan dan satu demi satu kejujuran muncul di permukaan. Pertanyaannya bukan lagi apakah Harlan bunuh dari, tapi apakah memang ada pembunuh dan apa motif di balik ini semua?


Karier Rian Johnson adalah salah satu kareir sutradara Hollywood yang patut dibicarakan. Seorang sutradara yang jelas-jelas mempunyai suara dan tanda tangan yang jelas, ia memulai kariernya dengan sebuah film indie berjudul 'Brick' dan berakhir dengan menyutradarai salah satu bab 'Star Wars' yang paling kontroversial sepanjang sejarah. Dari 'Brick', sebuah noir yang diramaikan oleh karakter-karakter anak SMA, ia kemudian bereksperimen dengan sci:fi lewat 'Looper' dan juga komedi cerdas dalam 'The Brothers Bloom'. 'Knives Out' bukan pengecualian.

Jika Anda familiar dengan novel-novel misteri karya Agatha Christie, 'Knives Out' akan menyenangkan Anda lahir batin. Semua yang ada dalam film ini, dari cerita, pemilihan cast, editing, sinematografi sampai scoring semuanya di-desain sedemikian rupa untuk membuat kisah murder mystery ini tidak hanya menjadi tontonan menghibur, tapi juga sebuah misteri yang unik. Rian Johnson yang sudah berpengalaman dalam mengurai misteri seperti yang ia tunjukkan dalam 'Brick' dan 'Looper' menunjukkan keahliannya dalam film ini. Semua karakter ditulis dengan sangat baik. Semua karakter mempunyai fungsi dan karakteristik yang jelas (dan dimainkan dengan apik pula). Dan semuanya menjadi hadiah yang sangat menyenangkan ketika karakter-karakter ini berkumpul dalam satu ruangan dan mulai mengacau. Ketika rahasia demi rahasia bermunculan, Anda akan berteriak kesenangan. Dan seperti film-film misteri lainnya, setiap karakter memang sengaja di-desain bahwa mereka mempunyai motif untuk membunuh Harlan dan hal tersebut adalah salah satu bagian terlezat dalam film ini.

Dengan penyutradaraan yang canggih, Rian Johnson melukis 'Knives Out' dengan sangat indah. Meskipun setting film ini terbatas di kediaman Harlan, tapi tidak ada satu pun momen yang terasa membosankan atau terasa generik. Ini dikarenakan sinematografi Steve Yedlin sangat lincah. Pergerakan kameranya sampai penggunaan zoom-nya membuat film ini bergerak liar dan memberikan unsur oldies yang kuat. Walaupun Rian Johnson terus-terusan mengingatkan penonton bahwa cerita film ini terjadi masa kini dengan referensi terhadap pop culture zaman sekarang (seperti Hamilton, penggunaan Juul, pembahasan tentang Twitter bahkan mention soal Netflix), tapi visual 'Knives Out' terasa sangat klasik. Dan ini didukung dengan production design dari David Crank yang juara. Rumah Harlan bukan hanya setting utama karakter yang ada dalam film ini, tapi ia juga sebuah misteri yang menunggu untuk diurai.

Dengan durasi 130 menit, 'Knives Out' bisa saja membuat penonton kebosanan. Tapi Rian Johnson dan editor Bob Ducsay tahu benar apa yang sedang mereka sampaikan. Menit demi menit berlalu dengan begitu banyak informasi. Semakin lama film bergulir, semakin banyak fakta-fakta terbaru terungkap, yang membuat drama semakin memanas, yang membuat kita sebagai penonton menatap frame film ini dengan cara berbeda. Satu karakter terlihat menjadi sosok yang sama sekali berbeda ketika kita menemukan fakta lain tentang mereka. Sungguh-sungguh baik. Kita juga tidak bisa membahas 'Knives Out' tanpa membahas scoring dari Nathan Johnson yang jenius. Musik darinya bukan hanya sekedar pengiring, tapi ia juga sebuah identitas. Ia adalah nyawa dari 'Knives Out'. Musiknya sungguh penuh dengan kedipan mata. Yang memberikan kesan jahil dan serius pada saat yang bersamaan. Musik dari Nathan Johnson seirama dengan mood filmnya yang suka bercanda. Jangan kaget jika Anda menonton 'Knives Out' dan menemukan diri Anda tertawa karena banyak sekali jokes-jokes yang dilempar Rian Johnson sepanjang film.

Dengan barisan cast yang sungguh mengagumkan, 'Knives Out' adalah hadiah bagi pecinta film. Film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan yang menarik, tapi juga sebuah diskusi yang apik mengenai privilege. Apakah uang orang tua kita termasuk uang kita? Jika kita sukses dengan bantuan orang tua kita, apakah hal tersebut bisa disebut dengan mandiri dan berdiri sendiri? Apa kabar dengan para imigran yang harus memulai semuanya dari nol? Rian Johnson berhasil membuat sebuah film misteri yang sangat menghibur dengan tema yang sangat relevan di sebuah iklim politik yang begitu panas (terutama di Amerika). Dan ini adalah bukti bahwa apa pun yang Rian Johnson buat berikutnya, kita juga tidak bisa melewatkannya begitu saja.

[Gambas:Video 20detik]




(mau/mau)

Hide Ads