'Headshot': Perjalanan Babak Belur Menyelamatkan Cinta

'Headshot': Perjalanan Babak Belur Menyelamatkan Cinta

Nicky Adisha - detikHot
Rabu, 07 Des 2016 12:28 WIB
Foto: IMDB
Jakarta - Indonesia telah menyaksikan para aktor dan aktrisnya unjuk gigi dalam film laga garapan sutradara mancanegara di dalam 'The Raid' dan 'The Raid: Berandal'. Bagaimana kalau sentuhan asli sutradara Indonesia yang memikat beberapa pemain 'The Raid' untuk beraksi di dalam filmnya?

Pertanyaan apakah jadi kacau? Tidak tuh. Bagus? Luar biasa. Judulnya? Ingat terus judulnya, 'Headshot'.

'Headshot' menceritakan kisah pria yang dinamakan Ishmael (Iko Uwais) yang terbangun di sebuah rumah sakit tanpa ingatan maupun info identitas. Dia dirawat oleh seorang dokter cantik bernama Ailin (Chelsea Islan). Keduanya pun membangun hubungan yang melebihi seorang dokter dan pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlahan-lahan pulih dari cedera yang dialami, berita keberadaan Ishamel tertangkap basah oleh bos mafia bernama Lee (Sunny Pang). Ishamel dipaksa mengingat ingatannya yang hilang melalui kekerasan setelah tahu Ailin diculik oleh bawahan pemimpin yang dijuluki "The Sea Devil' dan "Father From Hell". Satu demi satu musuh yang ia habisi, perlahan-lahan kenangan lamanya mulai kembali.

Meski cerita 'Headshot' begitu standar dan ada sentuhan romansa antara Ishmael dan Ailin, penonton yang duduk di kursi bioskop bukan alasan tersebut. Namun, penonton menunggu aksi laga dan penuh perkelahian yang dibawakan oleh Iko Uwais. Aksi laga pun dibawakan oleh musuh-musuh Iko. Karakter Lee menjadi pentolan mafia yang kabur dari penjara memang terlihat begitu kejam.

'Headshot': Perjalanan Babak Belur Menyelamatkan CintaFoto: Dok. Mo Brothers


Tapi, bawahannya tak kalah sadis dan juga unik. Bagi Anda yang sudah menonton 'The Raid 2', pasti tak asing lagi dengan nama Very Tri Yulisman si Baseball Bat Man. Si pemukul bisbol yang sekarang memukul dengan pentungan besi dan bisa memanjang. Selain Very, Julie Estelle pun turut kembali main dengan Iko. Si Hammer Girl kini menjadi ahli pisau dan bela diri bernama Rika.

Bertemu di lokasi markas Lee, pertarungan Ishmael dengan keduanya cukup seru untuk dinikmati. Apalagi ketika bertemu dengan Rika di pesisir pantai, keduanya adu tonjok sembari terkena butiran pasir dan cipratan air laut. Terakhir, ada duo psikopat gundul Tejo dan Tano yang meramaikan kegilaan penjahat di 'Headshot'. Bertemu Ishamel, mereka saling pukul memukul di kantor polisi. Haus darah dan setia pada Lee, keduanya diperankan aktor David Hendrawan dan Zack Lee.

Duo sutradara kenamaan Tanah Air bernama Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel menamai diri mereka sebagai The Mo Brothers. Keduanya menggarap 'Headshot' segitu fantastisnya layaknya 'The Raid'. Tak bisa dipungkiri banyak penonton menganggap film ini adalah 'The Raid 3'. Bagaimana tidak? Di 'Headshot', ada Iko si jago pencak silat yang begitu terkenal di dua film garapan Gareth Evans. Dalam trailernya pun warna adegan dan aksi pukul-pukulan bisa dikatakan mirip hingga masyarakat cepat beranggapan seperti itu. Tapi bukan berarti ini kelanjutan kisah si Rama. Ini merupakan film laga terbaru, halaman baru perfilman Indonesia, sebuah sejarah, dan jerih payah anak bangsa yang berupaya mengharumkan nama Indonesia di dunia perfilman.

The Mo Brothers seperti menghabiskan hampir seluruh dana film untuk memperlihatkan efek luka dan patah tulang pada penonton. Alat-alat yang dipakai pun sangat lah banyak, tak hanya pistol, pisau, tongkat, melainkan mesin ketik, kursi bus, meja, pecahan piring, sampai sumpit. Mau bagaimanapun juga di film ini ada sosok Iko Uwais. Penonton pun seperti sudah diperingatkan sejak ia unjuk kebolehannya dalam bela diri di 'The Raid', bahwa secara tak langsung akan dipaksa menikmati gambar berisi darah, luka tembak, tulang-tulang patah, dan pukul-tendang orang sana kemari. Tapi itulah seninya. Keterampilan Iko dalam pencak silat memamerkan betapa indahnya bela diri tersebut, walau berujung pada kekerasan dan kekejaman.

Bersama tim koreografer miliknya, tiap pemain berkesempatan pamer kebolehan berkelahi tanpa menggunakan pemain pengganti. 'Headshot' adalah film laga yang cocok dinikmati untuk pencari aksi menegangkan. Iko membuktikan kalau senjata bukanlah alat satu-satunya yang membuat film terlihat sadis dan berakibat cedera. Tapi, anggota tubuh menjadi senjata dan lebih membunuh jika dibawakan oleh orang yang handal.

'Headshot' menjadi saksi nyata bahwa kombinasi duo sutradara dan nama Iko Uwais berhasil menciptakan sebuah karya menakjubkan untuk perfilman Indonesia. 'Headshot' segera tayang pada Kamis esok (8/12) di bioskop-bioskop Indonesia.

(tia/tia)

Hide Ads