Dan ya, bahwa film ini mungkin akan menjadi film terbaik dari seri 'Mission Impossible' sejauh ini. Ethan Hunt (Tom Cruise dengan kondisi fisik yang ternyata masih luar biasa fit) baru saja dikeluarkan dari penjara di Rusia oleh Agen Jane (Paula Patton, the new femme fatale) dan Agen Benji (Simon Pegg, salah satu orang terlucu sedunia) dengan misi terbaru untuk mengambil sebuah berkas penting.
Berkas itu menyangkut kepentingan dunia tentu saja. Isinya berupa kode-kode sebuah nuklir Rusia yang mungkin saja akan memicu perang nuklir terbaru. Berkas itu ternyata menjadi incaran Hendricks (Michael Nyqvist yang sengaja diimpor dari Swedia setelah penampilannya yang menawan dalam 'Millenium Trilogy') yang sepertinya memang hobi dengan segala hal yang berbau nuklir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Brian De Palma mengadaptasi film pertamanya dengan gaya yang tradisional, kemudian John Woo dengan gaya post-modern yang melibatkan begitu banyak adegan slow-motion, serta J. J. Abrams yang sangat 'Alias', kita lumayan terkejut ketika nama Brad Bird disebut sebagai komandan untuk seri keempat franchise ini. Brad Bird lebih dikenal sebagai sutradara animasi atas dua filmnya yang sangat keren 'The Incredibles' (yang kalau boleh saya ingatkan adalah animasi yang menceritakan superhero dengan sudut pandang yang sangat liar) dan 'Ratatouille'.
Ini adalah film live action pertamanya sebagai sutradara (John Lasseter dari Pixar juga melakukan hal yang sama tahun depan dengan John Carter, sebuah film dengan biaya super-fantastis dari Disney). Brad Bird adalah seorang visioner yang sangat menarik. Dia berhasil menampilkan adegan-adegan action yang mendebarkan bahkan hanya dalam sebuah sekuens yang tidak membutuhkan puluhan mobil berterbangan seperti Michael Bay.
Untuk menambah efek dramatisnya, 'Mission Impossible: Ghost Protocol' disyut dengan kamera IMAX yang menghasilkan gambar yang tidak hanya indah tapi juga mampu menangkap detail dengan ketajaman yang mengagumkan. Moscow, Mumbai dan Dubai tidak pernah terlihat sekeren itu. Terutama pemandangan dari atas gedung Burj Khalifa yang menggetarkan. Michael Giacchino, di sisi lain memberikan sentuhan magis dengan scoring yang lumayan imajinatif untuk memberikan efek Tom Cruise berlari dan melompat menjadi lebih dahsyat.
Terakhir, yang membuat film ini menjadi lebih segar adalah Simon Pegg. Anda mungkin pernah melihatnya di 'Shaun of the Dead', 'Hot Fuzz' atau 'Paul'. Dia mungkin tidak begitu banyak menabrakkan tubuhnya ke benda-benda keras seperti Tom Cruise, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah the best one-liner di film ini sampai credit title bergerak.
Ini bukan film action sekelas 'Inception' yang akan membuat Anda melongo dengan ideologinya, atau sebuah terobosan baru besar dalam dunia sinema. Tidak. Ini merupakan 133 menit murni hiburan tanpa pikir panjang. Dan, memang ada efek dramatis seperti pukulan di dalam perut ketika theme song khas itu mulai berbunyi.
(mmu/mmu)