'Pirates of Caribbean On Stranger Tides': Obsesi Baru Para Bajak Laut

'Pirates of Caribbean On Stranger Tides': Obsesi Baru Para Bajak Laut

- detikHot
Selasa, 04 Okt 2011 12:16 WIB
Jakarta - Dahulu kala, sebelum Disney memutuskan untuk memfilmkan salah satu wahananya yang terkenal, bajak laut selalu identik dengan keburukan. Dalam mitos, mereka diceritakan rela melakukan apapun, misalnya membunuh. Dan, tidak banyak dari mereka, lagi-lagi menurut mitos, yang berakhir dengan tali di leher. Disney mengubah citra itu dengan seorang tokoh yang sangat kuat, Jack Sparrow. Dan, sekarang, Captain Jack is back!

Jack Sparrow (Johnny Depp) baru saja sampai di London untuk menyelamatkan kawannya ketika dia mendapatkan tawaran menarik dari Sang Raja (Richard Griffiths). Sang Raja rupanya menginginkan lokasi sumber air awet muda (the fountains of youth) dan mengutus Kapten Barbossa (Geoffrey Russ) untuk melaksanakan tugasnya. Untuk itu, Kapten Barbossa membutuhkan bantuan Jack Sparrow.

Kita sudah mengenal Jack Sparrow. Tentu saja dia tidak mau melakukan tugas menyebalkan itu, apalagi karena masa lalunya dengan Barbossa. Jack melarikan diri dan akhirnya bertemu dengan Angelica (Penelope Cruz), mantan kekasihnya. Lagi-lagi, sumber air awet muda disebut lagi. Kali ini alasannya untuk mencegah kematian ayah Angelica, Blackbeard (Ian McShane), bajak laut yang tidak hanya kejam tapi juga sakti mandraguna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpojok, dan didorong keinginan untuk mengambil kembali kapalnya yang lama, Black Pearl, Jack Sparrow pun akhirnya memimpin perjalanan mencari sumber air awet muda itu. Kedengarannya seperti dongeng dalam dunia pewayangan yang sudah kita akrabi, namun itulah obsesi para bajak laut di seri ini kali ini.

Ketika Disney memutuskan untuk melanjutkan kembali petualangan selanjutnya dari Jack Sparrow, mungkin banyak dari penggemarnya yang mengerutkan dari. Alasan pertama karena film terakhir lumayan bikin ngantuk. Alasan kedua, sejak awal โ€œkonon" Pirates of Caribbean dimaksudkan untuk menjadi trilogi. Jadi, kenapa mereka memaksa untuk membuat film keempatnya? Tentu saja jawabannya selalu sama: uang.

Dari segi pendapatan, seri Pirates of Caribbean tidak pernah gagal dalam tangga box office. Dan, atas dasar itulah seri keempatnya ini bisa tayang di bioskop.

Kali ini posisi sutradara beralih tangan dari Gore Verbinski ke Rob Marshall, sutradara kaliber Oscar. Hasilnya? Kurang lebih sama seperti film-film Jack Sparrow sebelumnya. Penuh dengan ledakan, visual efek yang megah dan lokasi-lokasi yang eksotis. Nama Jerry Bruckheimer sepertinya penanggung jawab atas itu semua.

Kalau mau menganalisis lebih lanjut, sebenarnya hanya ada satu orang yang bisa menggagalkan keinginan Disney untuk membuat Pirates of Caribbean menjadi franchise yang panjang. Orang itu bernama Johnny Depp. Tanpa Johnny Depp artinya tidak ada Jack Sparrow. Dan tanpa Jack Sparrow, tidak akan ada yang namanya Pirates of Caribbean.

Sosok itu diciptakan dengan begitu pintar oleh para penulis skripnya, sehingga tanpa kehadirannya bisa dijamin seri ini akan berkurang pesonanya. Dan memang hanya Johnny Depp yang bisa memerankan peran bajak laut slengean, licik, penuh dengan akal bulus, penipu dan kadang tanpa hati nurani.

Walaupun seri keempat Jack Sparrow ini agak lemah dari segi cerita (bahkan dibandingkan dengan film ketiganya yang merupakan tanda tanya besar), Johnny Depp berhasil menyelamatkan film ini dengan gayanya yang unik. Penelope Cruz? Dia cantik, itu saja.

Kesimpulannya, walaupun tanpa kehadiran Orlando Bloom dan Keira Knightley (kalau saja mereka juga hadir, pasti akan lebih menarik), petualangan Jack Sparrow kali ini masih menarik dan tetap menghibur. Tapi, kita tidak bisa mengelak dari kenyataan bahwa memang, seri ini sudah basi.


(mmu/mmu)

Hide Ads