Bulan Juni lalu, ia sudah melempar hit andalannya, yakni "No Limit" kolaborasi dengan Young Thug. Sebuah track bertempo medium yang memiliki banyak sekali keseruan, dari segi lirik maupun video musiknya. Mengikuti tren musik pop saat ini yang bernuansa gelap dan gloomy, Usher pun mengimplementasikannya pada beberapa track. Anda bisa menyimak pada lagu "Need U", "Downtime", dan "Make U a Believer". Tapi untungnya, sebagai R&B crooner yang sudah eksis selama dua dekade lebih, ia tidak tergugah untuk memasukkan unsur EDM atau aransemen yang terlalu hingar bingar.
Usher melakukan eksplorasi unik pada suaranya yang mungkin jarang Anda dengar. Yakni, dengan menyanyi falsetto pada track "Crash", sebuah lagu enggan move on dengan penggalan lirik, "Would you mind if I still love you..." yang catchy, dengan dominasi bass line dan synth di antara beat medium yang konstan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Album 'Hard II Love' merupakan pembuktian dan pengukuhan. Bahwa salah satu bintang yang ada di ranah genre ini adalah Usher, yang tidak ingin pengaruh musik modern merasuki musiknya begitu saja. Ini adalah pengukuhan, bahwa di antara sekian banyak penyanyi R&B pria yang bermunculan setelahnya, ia tetap menjadi dirinya yang tidak dapat disamakan oleh para juniornya. Dan jika boleh mencatut judul "No Limit", benar adanya bahwa Usher tidak memiliki batas dalam berkarya.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta. (mmu/mmu)











































