'1989': Sebuah Mahakarya Pop yang Berani dari Taylor Swift

'1989': Sebuah Mahakarya Pop yang Berani dari Taylor Swift

- detikHot
Selasa, 13 Jan 2015 11:42 WIB
Jakarta - Pada 13 Desember 1989, Taylor Allison Swift lahir di Wyomissing, Pennsylvania. Orangtuanya tidak akan pernah menyangka bahwa bayi perempuan mereka kelak akan dikenal oleh seantero dunia sebagai mega-bintang pop. Duapuluh lima tahun kemudian, ia seakan terlahir kembali, dari bintang country-pop menjadi fenomena pop seutuhnya lewat album dengan judul tahun ia lahir, '1989'.
 
Berbeda dengan 'RED', ketika ia mengalami masa transisi saat dirinya 'labil' menentukan arah bermusiknya, '1989' menunjukkan arah yang lebih jelas. Salah satunya adalah seperti bekerja sama dengan para ilmuwan dunia pop (Max Martin, Jack Antonoff, Imogen Heap, Shellback, dan Ryan Tedder) yang bisa mengubah melodi apapun menjadi hook yang menyangkut di otak dengan sangat mudah.
 
Ia menunjukkannya lewat '1989'; sebuah mahakarya pop yang berani. Tapi, itulah yang dibutuhkan industri saat ini, sesuatu yang menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya saat ini (saya bicara tentang “blog-blog gosip cewek yang tidak pernah berhenti mengupas kehidupan cintanya, ataupun para eksekutif label rekaman yang menginginkan album ini jadi lebih country.”)

Album ini terinspirasi oleh hits era 80-an dengan suasana misterius pada sampul yang menampilkan setengah wajahnya yang manis. 'Blank Space' merupakan penggambaran bagi sosoknya yang selama ini dicitrakan media sebagai playgirl. 'Style', definisi klasik dan elegan, salah satu kandidat kuat di album ini.
 
Taylor Swift memang selama ini dikenal sebagai tukang nyinyir kelas atas, yang memilih untuk menyindir orang lewat lagu. Kabarnya 'Out of the Wood' adalah lagu Taylor untuk Harry Styles, yang tentunya tidak perlu saya sebutkan lagi siapa dia. Tapi jujur saja, saya lebih menyukai lagu ini dibandingkan 'Welcome to New York'. Ada juga 'Bad Blood', yang kabarnya juga menyerang Katy Perry.
 
'Shake It Off' adalah bentuk lain dari ketidakpedulian terhadap semua anggapan buruk yang disebut Swift sebagai "haters" atau "fakers", menjadi semacam motivasi feminis bagi kalangan remaja cewek yang sering mengalami hal serupa di kehidupan mereka. Sedangkan 'This Love' satu-satunya power-ballad yang jauh terdengar mencekam.
 
Kecuali secuil suara gitar akusik pada 'How You Get The Girl', tidak banyak yang masih menyajikan gambaran dari apa yang pernah dibuat oleh Swift sebelumnya. Ia benar-benar total berubah dalam '1989'. Meski begitu, sulit menyangkal bahwa '1989' memang merupakan album Taylor Swift sepenuhnya yang jujur. Ada unsur yang sama antara dirinya dengan album ini yang hanya Anda rasakan ketika mendengarnya sendiri.

Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.

(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads