Day 5: Gank SMU 90 Goes to Bon Bin Ragunan

Day 5: Gank SMU 90 Goes to Bon Bin Ragunan

- detikHot
Jumat, 04 Feb 2005 01:24 WIB
Jakarta - Bosen hang out di mall, gank SMU 90 dan detikhot nyari alternatif lokasi hiburan. Pilihannya, tempat yang sudah lama banget nggak dikunjungin. Kebun Binatang Ragunan! Cihuy!Hari kelima My Zone, gank chastavlazeex's bakalan jalan-jalan santai. Nggak seperti anak-anak remaja yang umumnya lebih memilih pergi ke Dufan, cewek-cewek SMUN 90 keluar dengan usul pergi ke Kebun Binatang Ragunan di wilayah Jakarta Selatan. Walau lebih dikenal sebagai tempat wisata keluarga, cewek-cewek ini semangat banget untuk pergi ke tempat yang jarang mereka datengin itu. "Wah, udah nggak sabar banget nih pengen lihat kebun binatang, terakhir kesana udah beberapa tahu lalu," kata Ghyta dengan wajah berseri. Sekitar jam 11, gank enam cewek ini udah ngumpul di kantor detikhot sebagai meeting point. Sekitar jam 12, Chastaflazeexs cs siap berangkat menuju tempat tujuan. Karena keenam cewek-cewek ini nggak ada yang bisa nyetir, alhasil Ismoko yang juga reporter detik dengan baik hati nganterin mereka ke tempat tujuan. Sebelum berangkat, foto bareng dulu dong!Sampai disana pastinya kita harus beli tiket dulu. Dengan pakaian santai celana 3/4 dan t-shirt cewek-cewek ini memasuki wilayah bon bin Ragunan yang waktu itu juga lumayan ramai. Setelah melewati bagian depan, keenam cewek ini penasaran banget sama Pusat Primata Schmutzer (PPS), yang baru beberapa tahun berdiri di bon bin Ragunan ini. Kabarnya, pusat primata tersebut merupakan pusat primata terbesar di dunia lho!Banyak jalan menuju pusat primata yang letaknya di bagian belakang Ragunan itu. Salah satunya adalah naik perahu seperti yang dipilih cewek-cewek ini. "Hehehehe, kapan lagi naik perahu kalau bukan disini," kata Rany sambil menukarkan tiketnya. Nggak sampai 5 menit naik perahu, akhirnya sampai juga di depan Pusat Primata yang dituju. Dari penampilan luar aja, obyek wisata baru ini sudah terlihat megah. Untuk masuk kesini, pengunjung harus bayar ekstra lagi. Kalau kita datang hari minggu, maka kita harus merogoh kocek sebanyak 5000 perak. Sedangkan kalau hari biasa, cukup 3000 aja. Karena pusat primata ini harus tetap bersih dan terawat, semua pengunjung wajib diperiksa barang bawaannya. Segala bentuk makanan dan minuman dilarang masuk ke tempat ini. So, jangan bikin rencana piknik disini ya, karena pastinya bakalan dilarang sama petugas keamanan yang menghadang kita di pintu masuk. Suasana sejuk begitu terasa ketika detikhot dan keenam cewek SMUN 90 masuk ke dalam PPS. Primata pertama yang dapat langsung terlihat oleh kita adalah gorila yang dibiarkan bebas di rimbunan pohon. Namun sayangnya disana hanya ada empat gorila yang bernama Kumbo, Kihi, Komu dan Kidjoum. Kawanan mereka yang lainnya, tak terlihat penampakannya. "Kok sedikit ya gorilanya, katanya pusat primata terbesar di dunia," komentar Melaty kecewa. Namun keenam cewek ini tetap semangat memutari areal preservasi primata yang cukup luas itu. Tapi sayang, nasib sama tetap dialami cewek-cewek ini. Para primata sepertinya masih malu-malu untuk tampil di depan umum. Wah, mungkin harus dilatih diatas catwalk dulu kali ya biar pede. Selesai melihat kandang-kandang primata, keenam anak 90 ini lanjut ke Pusat Pengetahuan Primata. Selain berisi tentang informasi yang pastinya tentang primata, tempat ini juga diisi oleh beberapa patung gorila yang bergambar unik dan warna-warni. Cewek-cewek SMUN 90 pun langsung menyerbu untuk foto bareng patung-patung tersebut. "Lucu-lucu banget ya gambar-gambarnya," ujar Ghyta yang kelihatan paling excited untuk urusan foto-foto.Puas keliling PPS, keenamnya memutuskan untuk lihat-lihat tempat lainnya di Ragunan. Ternyata mereka semua tertarik untuk berkunjung ke kandang jerapah dan kandang burung. Permintaan melihat Jerapah sebenarnya datang dari Ghyta, menurut dia, jerapah itu mirip seperti dirinya yang tinggi dan kurus. Keliling-keliling tempat seluas kebun binatang Ragunan pastinya bikin kita haus. Apalagi keringat lama-lama semakin deras mengucur karena jauhnya perjalanan. "Cari minum yuk," celetuk Ranie yang kelihatannya udah lelah banget. Nggak banyak basa-basi, semuanya langsung setuju. Jauh-jauh ke Ragunan, sambil minum es Jeruk dan es Kelapa cewek-cewek ini masih doyan ngerumpi juga. Topiknya ya masih sama, seputar kisah cinta masing-masing personil Chastaflazeexs yang selalu penuh dengan kejutan. Tapi sayang, menurut mereka pembicaraan ini off the record alias nggak boleh disebarluaskan ke masyarakat luas. Privasi, begitu alasan mereka mengutip artis-artis di infotainment. Rasa cape hilang, rasa kantuk berganti datang, gitu istilah yang bisa diambil melihat keenam cewek cantik itu. Setelah 3 jam lebih keliling tempat wisata di Jakarta ini, cewek-cewek SMU 90 itu akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan pulang, ocehan keenam cewek ini semakin menyurut. Mungkin karena pegal di kaki dan rasa kantuk yang semakin kuat. Hari semakin sore, dan gelap sudah menjelang. Nggak terasa 5 hari sudah detikhot ngabisin waktu bareng keenam cewek-cewek dari SMU 90 ini. Sedih rasanya harus berpisah, tapi teman-teman dari sekolah lain sudah menunggu giliran untuk tampil di My Zone ini. Di sore hari di kawasan Pondok Indah, detikhot berpisah dengan cewek-cewek yang ceriwis dan selalu ceria itu. "Sampai ketemu lagi ya," begitu janji mereka ketika berpisah. Okey, c u Around Girls! (eny/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads