Ndhank Surahman Hartono mengaku nominal hak lisensi yang dia terima untuk lagu Mungkinkah tidak layak. Padahal Mungkinkah 90 persen adalah ciptaannya.
"Beberapa kali (menerima) dan secara nominal memang itu jauh, menurut teman-teman bisa dibilang nggak layak nilainya. Tapi kembali di sini saya tidak bicara tentang uang, bicara tentang hak dan moral karena memang di situ ada hak yang harus saya terima," kata Ndhank Surahman digelar di Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (2/1/2023).
Ndhank mengaku dari lagu Mungkinkah mendapatkan Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribuan saja. Belum lama ini ia mendapatkan haknya setelah vakum dari Stinky karena sakit.
"Ya dari Stinky saya sudah bilang selama ini yang terakhir ini Rp 250 ribu-Rp 500 ribu. Ada Stinky kan kemarin ya tanggal 1 dan itu mereka memang masih kirim saya, mereka masih transfer senilai Rp 500 ribu. (Nominal Rp 250 ribu-Rp 500 ribu) sejak saya rehat, belum lama kok. Masih bisa dihitung dengan jari, berapa kalinya," bebernya.
Ia juga mempertanyakan nominal ratusan ribu itu layak atau tidak jika dibandingkan dengan bayaran manggung Andre Taulany dan Stinky. Bayaran Andre Taulany dan Stinky ditasksir mencapai lebih dari Rp 50 juta sekali manggung.
Ndhank merasa karyanya dihargai bila mendapatkan 10 persen dari kontrak event yang diterima Stinky dan Andre Taulany.
"Ya sekarang harga segitu layak apa tidak? Tidak layak, sedih sekali. Sementara saudara Andre bisa manggung dengan band barunya Andre and The Friends ya kita tahu nilai kontraknya berapa. Begitu juga dengan Stinky juga rate-nya juga Rp 50 (juta) ke atas," bebernya.
"Ya mungkin teman-teman bisa nilai, dengan bayarannya seperti itu apakah pantas? Selama ini per event Rp 250 ribu sampai Rp500 ribu. Kalau yang pantas itu menurut teman-teman juga ya, nilai yang pantas itu sekitar 5 persen dari per kontrak event, kisaran 5 persen ke atas, mungkin 5 sampai 10 persen," tukasnya.
Simak Video 'Pihak Ndhank dan Stinky Bicara soal Somasi dan 2 Lagu yang Dilarang':
(fbr/pus)