Keseruan yang Mungkin Terlewatkan di Konser Coldplay

Round-Up

Keseruan yang Mungkin Terlewatkan di Konser Coldplay

tim detikcom - detikHot
Kamis, 16 Nov 2023 22:03 WIB
Penampilan Coldplay di konser Music of The Spheres yang digelar Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Konser Coldplay di Jakarta. Tripa Ramadhan/detikcom
Jakarta -

Bertahun-tahun sudah para fans di Indonesia menantikan kedatangan Coldplay ke Tanah Air. Hal ini pun akhirnya terwujud sudah lewat konser Coldplay bertajuk Music Of The Spheres sukses digelar di Jakarta pada Rabu (15/11/2023) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

3 jam lamanya Chris Martin dan rekan-rekannya itu menghibur para fans di Indonesia. Beragam lagu dari album lama dan baru seperti Viva La Vida, The Scientist, Paradise hingga Higher Power dibawakan oleh band asal Inggris itu. Chris Martin juga tak pernah kehabisan ide untuk membuat para penonton tak hanya menikmati lagu saja selama di atas panggung, ada beragam hal unik yang dilakukannya.

Pukul 21.00 WIB Coldplay naik ke panggung dan seketika langsung menghilangkan rasa lelah para penonton yang sudah berjam-jam menantinya di dalam SUGBK. Apalagi saat lagu Higher Power dilantunkan untuk pembuka konser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penonton sontak langsung berteriak histeris. Mereka pun mengabadikan momen di ponsel yang terangkat tinggi ke langit-langit seperti sedang ada perlombaan mendokumentasikan Chris Martin cs dengan baik.

Setelah Higher Power, kemudian Adventure of A Lifetime, Paradise, dan The Scientist pun dibawakan. Penonton makin histeris tak karuan mendengar salam darinya.

ADVERTISEMENT

"Assalamualaikum," sapa Chris Martin kepada penonton dan membuat mereka berteriak histeris di tiap sudut Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Tak hanya itu saja hal menarik yang dilakukan sang vokalis berusia 46 tahun itu di atas panggung. Entah siapa yang mengajari ia pun melontarkan pantun.

"Hari Selasa ujian fisika, giat belajar biar lulus. Apa kabar kota Jakarta, boleh dong pinjam seratus," ucap Chris Martin di panggung sambil memainkan pianonya.

Coldplay dikenal sebagai band yang vokal dalam isu-isu sosial dan lingkungan hidup, menanggapi fenomena yang terjadi di Palestina mereka pun turut menyuarakan pendapatnya.

"Sebagai sebuah band, kami tidak percaya pada terorisme, atau penindasan, atau pun penjajahan. Kami percaya setiap orang berhak untuk menjadi dirinya sendiri," ucap Chris disambut tepuk tangan riuh penonton.

"Kami juga penuh perasaan (emosional) atas apa pun yang sedang terjadi di seluruh dunia, di Timur Tengah, di Kongo, dan berbagai tempat lainnya," ujarnya.

Sepertinya bukan cuma penonton yang bersenang-senang dalam acara tersebut. Semua personil Coldplay pun dibuat terpesona dengan pengalaman mereka manggung di Jakarta setelah penantian 25 tahun lamanya. Hal ini diunggah oleh sang drummer, Will Champion lewat akun IG nya.

Ia bahkan sampai menandai momen itu dengan menggambar tugu Monas di bagian drum nya disertai tulisan Jakarta dan tanggal mereka konser yakni 15 November 2023.

Penampilan Coldplay di konser Music of The Spheres yang digelar Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.Penampilan Coldplay di konser Music of The Spheres yang digelar Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: Tripa Ramadhan/detikcom

"Ya...Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali: Butuh 25 tahun untuk bisa tampil di Jakarta dan aku baru ingat untuk mengunggah foto ini saat sampai di B-Stage. (Jakarta) panas dan membuatku berkeringat tapi sangat menakjubkan, terimakasih sudah menunggu kami," tulisnya.

Respon positif yang dirasakan Coldplay pun membuat mereka berjanji akan kembali konser di Jakarta. Mereka menyampaikan bahwa energi dan pengalaman pada Rabu malam sangat luar biasa dan tidak terlupakan. Seperti hal nya yang diungkapkan oleh Chris Martin di atas panggung.

"Terimakasih Jakarta, untuk salah satu malam terbaik yang pernah kami alami. Kami akan kembali lagi," paparnya lagi.

Sementara itu di atas panggung Chris Martin pun mengungkapkan hal yang sama. Ia pun sempat mengibarkan bendera putih bertuliskan love atau cinta saat membawakan People of the Pride di mana biasanya mereka mengibarkan bendera pelangi sebagai bentuk dukungan pada LGBT.

Menghargai budaya di Indonesia, mereka pun memilih hal tersebut sambil mengungkapkan betapa cintanya ia pada warga Indonesia dan merasa kerasan selama berada di sini.

Selain pengalaman di konser tersebut, Chris Martin juga sempat menikmati 'indahnya' lalu lintas di ibukota. Ia mengutarakan di atas panggung tentang bagaimana hal yang biasa dialami oleh masyarakat yang beraktivitas di sana.

"Dan terima kasih banyak, maksud saya, lalu lintas di Indonesia benar-benar gila. Jadi, terima kasih sudah datang menerjang lalu lintas itu. Itu luar biasa, terima kasih!" ungkapnya.




(ass/pus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads