Aksi Coldplay Ganti Bendera Pelangi dengan Kain Putih Bertuliskan Cinta

Aksi Coldplay Ganti Bendera Pelangi dengan Kain Putih Bertuliskan Cinta

Pingkan Anggraini - detikHot
Kamis, 16 Nov 2023 12:39 WIB
Penampilan Coldplay di konser Music of The Spheres yang digelar Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Coldplay saat konser di Jakarta. Foto: Tripa Ramadhan/detikcom
Jakarta - Masih ada cerita lain dari konser grup band asal Inggris, Coldplay. Salah satunya mengganti bendera pelangi dengan bendera putih bertuliskan Love pada konsernya di Jakarta, Rabu (15/11) malam.

Pada konser-konser sebelumnya di berbagai negara, Coldplay sering kali mengibarkan bendera pelangi sebagai simbol dukungannya terhadap hak-hak LGBT. Aksi itu biasanya mereka lakukan sambil membawakan lagu People of the Pride.

Namun, pada konser di Jakarta, Coldplay memilih untuk menggantinya dengan simbol yang lain. Coldplay ingin menciptakan suasana yang damai dan harmonis di konser mereka.

"Terima kasih banyak untuk mengizinkan kami bermain di negaramu," kata vokalis Chris Martin.

"Terima kasih untuk pemerintahmu telah memberi kami izin untuk datang ke sini," tambahnya.

Coldplay kemudian menyanyikan Clocks. Sebelumnya, Chris Martin kembali mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia.

"Kami sangat jatuh cinta dengan masyarakatmu (Indonesia), dengan negaramu, kami sangat bahagia untuk berada di sini," kata Chris Martin.

Di sela aksinya setelah membawakan beberapa lagu lain, Chris Martins juga menyebarkan pesan damai. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang lekat dengan perdamaian.

"Kami melihat orang-orang bernyanyi bersama dan tidak saling bertarung, berlaku baik pada sesama, dan melihat sisi terbaik manusia, jadi, terimakasih telah menunjukan betapa indahnya manusia dapat bersama, itu sesuatu yang besar," ujar Chris Martin.

Chris Martin juga menyampaikan pesan kemanusiaan dengan menyinggung isu perdamaian dunia, terutama di Palestina dan Kongo, Afrika.

Setelah memainkan lagu Sparks, band ini mengekspresikan keyakinan mereka terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan menyuarakan penentangan terhadap terorisme, penindasan, dan penjajahan.

"Kami sebagai band tidak mendukung terorisme, penindasan, atau semacamnya, kami percaya setiap orang bebas untuk menjadi dirinya sendiri dan dapat bekerja sama, meski terkadang tidak selalu saling setuju," kata Chris Martin.


(dar/nu2)

Hide Ads