Pandemi COVID-19 meluluhlantakkan banyak bidang usaha, tak terkecuali industri Electronic Dance Music (EDM) yang digeluti DJ Shandy PRD. Dirinya pun tak kunjung dapat panggung dan pekerjaan kala itu.
Tak mau kehilangan akal, DJ Shandy kini mulai merambah ke dunia bisnis. Bertolak pada kecerdikannya melihat situasi yang ada, ia kemudian terjun ke bisnis bidang vapor alias rokok elektrik dengan mendirikan JVS Group.
"Saat ini Jakarta memang tampak padat. Seakan-akan sudah penuh. Tapi sebetulnya, di sini masih banyak celah bisnis yang menarik. Bagi saya, Jakarta tetap punya peluang bisnis yang potensial," kata DJ Shandy.
DJ Shandy bergabung dengan Budiyanto yang sudah menggeluti bisnis sejak 2015. Bisa dikatakan DJ Shandy kini dilirik sebagai influencer di skena para pecinta vapor. Ia bahkan tercatat punya banyak prestasi salah satunya ialah menang di kompetisi cloud-chasing.
"Orang tua saya dari dulu mengajarkan bahwa jika sudah punya cinta di suatu bidang, buktikanlah dengan sikap gigih dan terus konsisten," tuturnya.
Shandy PRD yang hobi basket dan menyukai warna emas ini mengatakan, bisnisnya juga tak lepas dari fashion karena menyangkut dunia entertainment. Bagi Shandy, dengan taste yang unik dalam fashion juga membawanya sukses.
"Sebagai orang yang menyukai fashion, saya yakin lifestyle dan fashion serta bisnis merupakan kesatuan yang match. Begitu juga tema Whaledream yang saya urus seperti anak sendiri di Medan kemarin," tutur pencetus Whaledream tersebut.
"Ketika memikirkan Whaledream, saya merasa harus menemukan sesuatu yang bisa dikenal oleh orang dengan cara yang sederhana namun memikat. Itulah mengapa saya menggunakan konsep comic, karena siapa yang tak pernah membaca comic? Hampir semua dari kita familiar dengan konsep comic terutama comic Jepang yang khas, itulah awal mula konsep Hokkaido dari Whaledream dilahirkan," tambahnya.
Tak sampai di situ, DJ Shandy kini mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan agensi kreatif bernama ICONIC Entertainment.
"Bisnisnya ini merupakan produsen konten kreatif yang mengedepankan daya tarik kemasan, kekuatan konsep, dan kualitas edutainment (hiburan-edukasi)," kata Shandy.
Memiliki banyak bisnis, diakui oleh DJ Shandy, dirinya selalu menjadikan Jack Ma dan Bill Gates sebagai panutan. Ia tak menampik ingin seperti dua sosok itu.
"Jack Ma dan Bill Gates mengajari saya bahwa menaklukkan zona keras itu bukan hal mustahil. Mereka tumbuh di kota yang lebih keras dari Jakarta," jelasnya.
Menyangkut bisnis, Shandy mengaku mengelola banyak hal dari elektronik, kendaraan sampai menyangkut pangan. Tak terkecuali fashion yang ia paparkan tadi.
"Maka dari itu memahami fashion sangat penting bagi pebisnis seperti saya," tandas Shandy yang menjuarai Cloud Chasing Vape Expo (invex) 2018 tersebut.
Simak Video "Bill Gates Pilih Android Daripada iPhone"
[Gambas:Video 20detik]
(mau/aay)