Ifan Seventeen terhitung sudah empat tahun ditinggalkan teman satu bandnya. Kepergian tiga rekan bandnya itu karena musibah tsunami Tanjung Lesung pada 2018.
Untuk mengenang ketiga rekan bandnya itu, Ifan Seventeen mengaku punya rutinitas yang tak pernah ia tinggalkan sampai sekarang.
Sang vokalis Seventeen itu rupanya kerap membaca Surat Yasin setiap 23 Desember. Hal itu dilakukan untuk mengenang teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya setiap 23 Desember gue selalu Yasin-an, gue mendoakan mereka. Atau gue gelar pengajianlah. Sendiri dan sama keluarga. Nggak sama keluarga player Seventeen ya, karena posisinya beda-beda. Biasanya gue sama keluarga," ujar Ifan Seventeen belum lama ini.
Bukan hanya itu saja, Ifan juga mengaku masih menjalin komunikasi intens dengan pihak keluarga personelnya. Hingga saat ini, kata Ifan, keluarga yang ditinggalkan masih berjuang menyambung hidup dengan caranya masing-masing.
"Mereka sudah berusaha sama kehidupannya masing-masing. Cuma ya tegur sapa saja, tanya kabar, gitu-gitu saja," lanjutnya.
Ifan Seventeen yang kini berkarier sendirian di industri musik berjanji tidak akan membuat band baru. Bukan tanpa alasan, sang pioner Seventeen itu tak mau mengkhianati teman-temannya yang kini telah tiada.
"Nggak, nggak akan pernah bikin band lagi karena memang nggak ada niat. Kenapa? Karena gue tuh mikir anak-anak (teman-teman band) menjadikan gue vokalis Seventeen sampai akhir hidupnya," ujar Ifan Seventeen di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Gue pun akan menjadikan mereka sebagai gitaris, drummer, bassis sampai akhir hidup gue. Jadi nggak akanlah buat band lagi," sambungnya.
Ifan bahkan menegaskan, nama Seventeen yang telah banyak memberikan arti hidup juga tak akan dilepaskan. Kepada awak media, Ifan menegaskan nama Seventeen akan selalu melekat dalam dirinya.
(pig/mau)